Eks Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail Tersangka Korupsi: Pernah Jadi Sopir Angkot dan Pijat Gus Dur
Mantan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail ditetapkan sebagai tersangka korupsi dalam proyek pembangunan Jalan Nangka.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Y Gustaman
"Biasa saja, enggak ada perubahan. Kemarin pagi juga keluar sama sopirnya. Sebelumnya lagi juga masih lari pagi di sekitar sini," ujarnya.
Sebagai informasi, meski Nur Mahmudi ditetapkan sebagai tersangka oleh Unit Tipikor Polresta Depok dalam kasus korupsi proyek pelebaran Jalan Nangka, Tapos.
Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto dan Kasat Reskrim Polresta Depok belum memberi keterangan terkait penetapan tersangka Nur.
4. Bekas Asisten Kaget

Bekas asisten pribadi Nur Mahmudi, Tafi mengaku kaget setelah mengetahui kabar bahwa mantan atasannya ditetapkan sebagai tersangka oleh Unit Tipikor Polresta Depok sejak Senin (20/8/2018).
Terlebih Tafi mengetahui kabar tersebut dari pemberitaan sejumlah media massa sejak Selasa (28/8/2018) sekira pukul 19.00 WIB.
"Saya kaget saja dengar dari media. Terus kata teman, wartawan dari pagi sudah di sini, saya diberitahu," kata Tafi di Cimanggis, Depok, Rabu (29/8/2018).
Terkait status tersangka, Tafi menyebut belum mengetahui langkah hukum yang ditempuh mantan Wali Kota Depok selama dua periode itu.
Menurutnya Nur perlu berkonsultasi dengan pengacara sebelum memutus langkah hukum yang diambil.
"Beliau masih mau konsultasi dengan pengacara, nanti pengacara yang lebih kompeten," ujarnya.
5. Pernah Pijat Gus Dur
Mungkin tidak banyak yang menyadari, ternyata Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sudah bersahabat dengan Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail.
Hal itu diakui Jusuf Kalla di acara peluncuran buku karya Nur Mahmudi berjudul "Perjalanan Sejuta Makna."
Di acara yang digelar di toko buku Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Rabu (11/11/2015), Jusuf Kalla sempat memberikan sambutannya.
Ia mengawali sambutannya itu dengan berkelakar soal kesamaan keduanya.