Galang Dana untuk Korban Gempa Lombok Melalui Penjualan Sketsa
Untuk harga karya sketsa yang dipamerkan berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta rupiah
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Kegiatan Bekasi Menari yang diselenggarakan di Lagoon Avenue Mal, Jalan KH Noer Ali, Pekayon, Bekasi Selatan, tidak hanya menampilkan tari Dodogeran yang dilakukan ribuan peserta.
Dalam acara tersebut, sejumlah seniman dari Forum Kesenian Bekasi juga menggelar pameran karya sketasa bertajuk Bekasi dalam Ruang Sletsa.
Ketua Forum Kesenian Bekasi, Yeksa Sarkeh Candra mengatakan, ada sedikitnya 50 karya sketsa yang ditampilkan dalam pameran tersebut. Karya-karya itu merupakan buah tangan dari 23 seniman yang tergabung dalam Forum Kesenian Bekasi.
"Jadi kita sengaja angkat tema Bekasi dalam Ruang Sketsa, gambar-gambar yang ditampilkan seputar kota Bekasi seperti Masjid Agung AL Barkah, Kelenteng Hok Lay Kiong, Monumen Kali Bekasi, Pura Agung Tirta Bhuana," kata Sarkeh, Senin (3/9/2018).
• Didemo di Surabaya, Ahmad Dhani: Saya Warga yang Patuh Hukum, Meski Hati Dongkol
Karya sketsa itu rencananya akan dipamerkan selama satu minggu kedepan, mulai dari hari ini, Senin (3/9), hingga Minggu (9/9).
Pameran Sketsa itu merupakan bagian dari acara Bekasi Menari yang digelar bertujuan untuk penggalangan dana korban bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Jadi pameran ini juga bagian dari penggalangan dana, hasil karya sketsa yang terjual akan disumbangkan untuk korban bencana gempa di Lombok," jwlas dia
Untuk harga karya sketsa yang dipamerkan berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta rupiah.
"Jadi selain dari sumbangan uang pendaftaran peserta Bekasi Menari, dana bantuan juga didapat dari hasil penjualan karya sketsa, sejuah ini memang belum ada yang beli karena memang baru hari pertama," jelas dia.