JPO Nyaris Roboh Ditabrak Truk, Pejalan Kaki Dihantui Mobil Ngebut hingga Harus Lompat Pagar
Tak hanya kendaraan motor dan mobil saja, namun banyak juga kendaraan truk yang melintas di jalan tersebut sehingga membuat mereka waswas.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Imbas rusaknya Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Samsat Barat berdampak besar bagi warga.
Sebab, mereka yang berasal dari arah Kalideres terpaksa menyeberang di Jalan Raya Daan Mogot lantaran JPO Samsat Barat hingga hari ini masih ditutup.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, seorang petugas Dishub disiagakan untuk membantu pejalan kaki yang ingin menyeberang jalan.
Satu blok separator Busway juga dibuka petugas untuk memudahkan pejalan kaki ketika menyeberang.
Namun setelah itu, pejalan kaki tetap harus memanjat pagar agar bisa masuk ke area halte Samsat Barat atau memutar di kolong jembatan bila tak mau memanjat pagar.
Selain perjuangan tersebut, para pejalan kaki tentunya harus berhadapan dengan banyaknya kendaraan yang melintas di Jalan Daan Mogot.
Tak hanya kendaraan motor dan mobil saja, namun banyak juga kendaraan truk yang melintas di jalan tersebut sehingga membuat mereka waswas.
"Ya tetap aja takut lah kalau nyebrang di jalan raya begini. Kalau kitanya meleng kan bisa aja keserempet atau ketabrak," ujar Sadiah, warga yang hendak naik TransJakarta dari Halte Samsat Barat, Selasa (4/9/2018).
Dia pun berharap pemerintah secepatnya memperbaiki JPO agar tidak membuat repot masyarakat.
"Semoga aja diperbaiki secepatnya, jangan sampai kelamaan karena kan ini sangat menganggu dan membahayakan," ucapnya.
Senada dengan Sadiah, Irma yang juga menyeberang di jalan ini juga berharap JPO secepatnya diperbaiki.
"Saya sih tentu maunya secepatnya diperbaiki, jangan malah bikin susah masyarakat, kita kan pengguna transportasi umum, tapi kalau kondisinya kayak gini ya kita juga protes dong," ujar Irma.