Menelisik Persiapan Upacara Pelepasan Arwah Terlantar Umat Buddha di Vihara Nimmala
"Nanti perahu serta patung Dewa Kematian akan dibakar secara bersamaan untuk mengiringi arwah yang gentayangan," tutur Niman
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Ratusan umat Buddha di Tangerang melakukan persiapan ibadah Perayaan Ulambana atau Cioko di Vihara Nimmala, Pasar Baru, Kota Tangerang, Banten.
Dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi, berbagai persiapan untuk ibadah sudah dipersiapkan di vihara yang berlokasi di dekat Polres Metro Tangerang tersebut.
Di antaranya terdapat patung Dewa Setan atau Bun Tay Siu berwarna hitam sambil memegang sejenis tongkat panjang pada tangan kanannya, sudah berdiri tegak setinggi sembilan meter lebih.
Di sebelah patung Dewa Setan tersebut berdiri kokoh pula miniatur perahu berwarna kuning sebesar tujuh meter yang telah dihiasi.
Nantinya, kapal yang sudah ditempeli nama-nama arwah umat Buddha yang terlantar dan akan mengantarkan mereka ke alam sana.
Ketua pelaksana kegiatan upacara Perayaan Ulambana atau Cioko, Niman mengatakan, yang mengisi upacara ini adalah umat Buddha yang keluarga atau leluhurnya belum disembahyangkan sebab jenazah belum ditemukan.
"Semua hantaran mereka diletakkan di dalam perahu itu sebagai simbolis keluarga mereka. Nanti perahu serta patung Dewa Kematian akan dibakar secara bersamaan untuk mengiringi arwah yang gentayangan," tutur Niman saat ditemui di kantor Vihara Nimmala, Tangerang, Rabu (4/9/2018).
Ia melanjutkan, patung dan miniatur perahu itu semuanya terbuat dari kertas dan berkerangka kayu.
Nantinya, kata Niman, perahu tersebut akan dibakar habis sehingga menghasilkan debu yang berterbangan di udara.
• Ramai-ramai Dukung Jokowi, Para Gubernur Baru Tolak Patuh kepada Partai hingga Siap Kerahkan Suara
• Diduga Stres Tanpa Penyebab Pasti, Wanita yang Lompat dari Apartemen di Pademangan Murni Bunuh Diri
• Tinggal Dua Nama Calon Ketua Tim Kampanye Jokowi-Maruf: Erick Thohir atau Chairul Tanjung
"Nantinya semua keluarga akan menyaksikan pembakaran tersebut. Ibarat seperti mengantarkan arwah leluhur dan kelurga ke alam sana," jelas Niman.
Sebelum prosesi puncak tersebut berlangsung, para keluarga dipandu berdoa yang dipimpin sembilan biksu sambil memanjatkan doa.
Mereka berdoa di hadapan patung Dewa Kematian, kemudian berkeliling sembilan altar yang dihuni sembilan patung dewa yang nantinya akan dibakar.
Perayaan puncak upacaea tersebut akan digelar nanti malam sekira pukul 19.00 WIB.