Pilpres 2019

Dewan Kehormatan Partai Demokrat: Lukas Enembe Selalu Dibantu SBY, Tapi Kini

"Ya pokoknya proses hukumlah, dan itu bukan hanya sekali. Tapi beberapa kali. Itu Pak SBY sendiri dan tim hukum yang turun tangan membela dia,"

Editor: Erik Sinaga
KOMPAS.com/Ihsanuddin
Gubernur Papua Lukas Enembe usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018) 

TRIBUNJAKARTA.COM- Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin menyoroti pernyataan dukungan Gubernur Papua sekaligus kader partainya, yakni Lukas Enembe, terhadap pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019.

Ia mengingatkan bahwa Enembe tidak boleh lupa atas seluruh jasa partai, termasuk sang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, terhadapnya selama ini.

"Saya ingatkan saja termasuk Enembe, setiap dia menghadapi persoalan berat, yang juga mengancam dirinya, salah satunya proses hukum, pelariannya itu hanya SBY dan Partai Demokrat," ujar Amir melalui telepon kepada Kompas.com, Kamis (6/9/2018).

"Dan, Pak SBY beserta DPP partai pun turun membela dia mati-matian dan memberikan bantuan. Saya hanya mengingatkan dia akan hal itu," lanjut dia.

Ketika diminta penegasannya mengenai persoalan hukum apa yang menjerat Enembe sehingga ia meminta bantuan ke SBY, Amir tidak menjelaskan secara rinci.

Namun, ia hanya mengatakan, Enembe tidak hanya sekali meminta bantuan itu, namun berkali-kali.

"Ya pokoknya proses hukumlah, dan itu bukan hanya sekali. Tapi beberapa kali. Itu Pak SBY sendiri dan tim hukum yang turun tangan membela dia," lanjut Amir.

Partai Demokrat sangat menghormati kebebasan setiap warga negara untuk menentukan pilihan politiknya, termasuk Enembe, meskipun ia merupakan kader Partai Demokrat.

Namun, Amir berharap Enembe lebih tahu diri mengenai urusan arah dukungan di Pilpres 2019.

"Tidak bisa menganggap dirinya secara arogan bersikap demikian walaupun memang ya sebagai warga negara tentu memiliki hak, silakan menggunakan haknya. Tapi tetap saya berharap agar dia tahu diri dan mengingat itu," ujar Amir.

Demokrat saat ini sedang membahas pernyataan dukungan Enembe itu. Amir tak mengetahui, kapan hasil pembahasan itu akan keluar.

Politisi Partai Demokrat Amir Syamsuddin saat ditemui di Balai Sidang UI Depok, Sabtu (12/11/2016)
Politisi Partai Demokrat Amir Syamsuddin saat ditemui di Balai Sidang UI Depok, Sabtu (12/11/2016) (KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN)

Enembe dukung Jokowi

Diberitakan, sejumlah gubernur yang dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9/2018) kemarin, menyatakan dukungannya terhadap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019.

Salah satu dukungan yang paling mengejutkan yakni datang dari Gubernur Papua Lukas Enembe.

Jatuh saat Main Voli, Tersangka Korupsi Nur Mahmudi Ismail Alami Kerusakan Saraf

Ketua DPRD DKI Jakarta Siap Jadi Saksi Nikah Ahok

Pelatih Selangor FA Sebut Evan Dimas-Ilham Udin Lebih Baik dari Bambang Pamungkas-Elie Aiboy

"Saya dukung Jokowi," ujar Lukas saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden Jakarta, Rabu kemarin.

Pernyataan itu cukup mengejutkan. Sebab, Lukas merupakan kader Partai Demokrat, partai yang tidak mendukung pasangan calon Jokowi-Ma'ruf Amin dan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 mendatang.

Alasannya, Lukas menilai, Jokowi adalah sosok pemimpin terbaik soal penanganan masalah di Papua.

"Semua Presiden tidak mampu menyelesaikan persoalan di Provinsi Papua. Ini kami catat. Semua Presiden. Tapi saat ini, yang terbaik adalah Jokowi. Jokowi lebih memahami Papua daripada Presiden-Presiden sebelumnya. Banyak dia lihat kesusahan orang Papua," lanjut Lukas.

Atas alasan itu pula, ia rela membelot dari arah dukungan partai tempat ia bernaung dalam Pilpres 2019.

"Tidak urusan partai. Kalau mau sanksi (saya) silakan saja. Saya sudah sampaikan kepada Pak Sekjen, semua kader Demokrat (di Papua), bupati atau lain, semua mendukung Jokowi," ujar Lukas. (Fabian Januarius Kuwado)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Demokrat: Setiap Enembe Hadapi Persoalan Berat, Termasuk Hukum, Pelariannya Hanya ke SBY...

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved