Baru Bebas dari Bui, Ahok Tewas Setelah Melawan Polisi
Kemudian, petugas mendapati Ahok berada di pinggir kolam renang yang ada di lantai tiga dalam kondisi meninggal dunia.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Selama sepekan, Direktorat Tindak Pidana (Dirtipid) Narkoba Mabes Polri berhasil mengungkap tiga kasus peredaran narkoba di sejumlah kota besar di Indonesia.
Dari ketiga ungkap kasus tersebut, petugas kepolisian menyita 18 kilogram sabu dan mengamankan delapan orang tersangka yang satu diantaranya tewas setelah melawan polisi.
Menurut Kepala Tim NIC Bareskrim Polri AKBP Gembong Yudha, lima dari delapan orang tersangka yang diamankan tersebut merupakan jaringan internasional, yaitu Hendri alias Apen, Cai Hok alias Ahok, Budi Hariawan alias Kobra, Enda, dan Yessy Intan Puspitasari.
"Dari lima orang yang kami amankan, dua diantaranya warga negara Malaysia," ucapnya kepada awak media, Jumat (7/9/2018).
Kelima tersangka diamankan di beberapa tempat berbeda, lokasi penangkapan pertama berada di Jalan Salemba, Kelurahan Punggulaka, Kecamatan Puwati, Kota Kendari.
"Awalnya kami tanggap tersangka Hendri di Kota Kendari karena menerima paket sebanyak 10 koli berisi narkotika seberat 3,5 kilogram," ujarnya di Kantor Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dari hasil pengembangan kasus, petugas kembali mengamankan dua orang tersangka, yaitu Ahok dan Heri alias Kobra di dua lokasi berbeda.
"Ahok kami tangkap saat sedang berada di rumah orang tuanya di Jalan Pelatar, Kelurahan Kemboja, Tanjung Pinang Barat, Kota Tanjung Pinang, Kepri," kata Gembong.
"Dari informasi yang kami dapat, Ahok baru saja bebas dari lapas," tambahnya.
Sementara itu, petugas berhasil menangkap Heri di daerah Makassar dan mengamankan barang bukti sabu seberat empat kilogram yang disembunyikannya.
Dari hasil pengembangan kasus, petugas berhasil meringkus dua wanita yang bertugas sebagai kurir, keduanya diamankan pihak kepolisian dari tempat kos yang terletak di Komplek Baloi Garden 2, Batu Selicin, Lubuk Baja, Batam.
"Kedua wanita ini mengaku mengirim paket atas perintah Yuyun yang berada dalam tahanan Polresta Barelang," ungkapnya.
Gembong menerangkan, pihaknya sempat menjadikan Ahok sebagai umpan untuk dapat memancing keluar otak dibalik jaringan internasional ini.
"Kami sudah set pertemuan antara Ahok dengan si pengendali sindikat di salah satu hotel, tapi ternyata Ahok melawan dan lari ke arah balkon kamar lalu melompat dari lantai delapan," ucap Gembang menjelaskan.
Kemudian, petugas mendapati Ahok berada di pinggir kolam renang yang ada di lantai tiga dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara itu, dua kasus lainnya yang berhasil diungkap oleh Bareskrim Mabes Polri berada di Tangerang dan Jakarta Utara.
Dalam ungkap kasus peredaran narkoba di Tangerang, Polisi mengamankan seorang pria bernama Imanuel (43) dirumahnya yang terletak di Cluster Faraday? Gading Serpong, Summarecon, Tangerang, Banten
"Dari tangan pelaku kami amankan sabu seberat 4,6 kilogram yang disimpan didalam rumahnya," ucapnya.
Selanjutnya, ungkap kasus ketiga, polisi berhasil mengamankan tiga kilogram sabu dan mengamankan dua orang tersangka pada tanggal 28 Agustus 2018 yang lalu.
"Modusnya pelaku menyimpan tas berisikan sabu didalam hotel yang ada di kawasan Jakarta Utara, lalu nanti ada kurir yang akan mengambilnya," ucapnya.
Dikatakan Gembong, Sumatera Utara menjado wilayah dengan jumlah ungkap kasus penyalahgunaan narkotika terbanyak yang berhasil diunglap oleh Bareskrim Polri dengan 228 kasus narkotika.
• Jika Termasuk B3, Pelaku Pembuangan Limbah di Marunda Bisa Dipolisikan
• Hilangkan Racun Tubuh di Pagi Hari dengan Jus Campuran Ini, Caranya Mudah Sekali!
• Seharga Rp 2 Juta, Ini Perbedaan Asus Zenfone Max Pro M1 vs Xiaomi Redmi Note 5, Tertarik yang Mana?
"Sumatera Utara diurutan teratas dengan 228 kasus, Polda Metro Jaya diurutam keduandengan 77 kasus dan Jawa Tengah dengan 54 kasus," kata Gembong.