Penasaran, Banyak Pengunjung Datangi Lapak Tarantula di Indo Pet Expo 2018
Belasan jenis tarantula dari berbagai negara dipamerkan dalam kandang yang terbuat dari fiber, mirip akuarium dengan berbagai macam hiasan.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, ICE BSD - Binatang peliharaan kini tidak hanya kucing, anjing, ikan atau burung.
Tidak sedikit orang yang mulai memelihara hewan reptil, bahkan sampai yang berbisa seperti ular.
Namun ada juga orang yang memelihara tarantula.
Binatang seperti laba-laba dengan ukuran yang lebih besar dan berbulu.
Para Pemelihara tarantula itu tergabung dalam komunitas 'Eight Legged'.
Saat ini, Sabtu (8/9/2018), mereka membuka lapak di Indo Pet Expo 2018, ICE BSD, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
Mereka memamerkan tarantula dan menarik banyak perhatian pengunjung.
Belasan jenis tarantula dari berbagai negara dipamerkan dalam kandang yang terbuat dari fiber, mirip akuarium dengan berbagai macam hiasan.
Di kandang itu tertulis nama latin, asal negara, jenis dan kadar bisa.
"Biar pengunjung bisa langsung tahu nama dan jenisnya. Jadi pengetahuan baru juga buat mereka," ujar Sutanda, atau yang biasa dipanggil Sun, salah satu anggota Eight Legged.
Pantauan TribunJakarta.com, lapak itu cukup ramai dikunjungi.
Mereka terlihat mengernyitkan dahi sambil memperhatikan hewan berkaki delapan di dalam fiber itu.
Manan, pengunjung Indo Pet Expo 2018, mengaku penasaran dengan tarantula, sekaligus aneh mengetahui ada yang memelihara tarantula.
"Saya penasaran, tapi aneh juga, ada yang memelihara tarantula," ujarnya.
Tak jauh berbeda dengan Manan, Fira yang membawa anjing kesayangannya berkeliling hall 3 dan hall 3A itu juga merasa aneh dengan tarantula yang dipelihara, terutama mengenai bisa yang dimiliki tarantula itu.
"Aneh aja, bukannya berbisa ya, ga takut yang memelihara," ujarnya sambil tertawa.
Sun juga mengatakan komunitasnya memiliki misi tersendiri dengan menggelar lapak di Indo Pet expo 2018 itu.
Yaitu untuk menyosialisasikan bahwa bisa tarantula tidak mematikan.
• Rasakan Keluhan Nyeri, Marko Simic Tak Perkuat Persija Jakarta?
• Jorge Lorenzo Berhasil Pastikan Pole Position pada MotoGP San Marino
• Kembali Dipercaya Untuk Bela Timnas U-23, Riko Simanjuntak: Membela Negara Adalah Sesuatu yang Wajib
"Kita juga mau ngasih tahu kalau separah-parahnya bisa tarantula tuh enggak mematikan. Dia paling parah tuh cuma sampai demam, ya beberapa hari," ujarnya.
Selain melihat-lihat tarantula, di lapak itu, para pengunjung juga bisa mencoba memegang tarantula dengan pengawasan dari anggota komunitas pemelihara tarantula itu.