Lukisan Karya Penderita Gangguan Jiwa Mejeng di Halte Central Busway Harmoni
Halte Central Busway Harmoni, Jakarta Pusat, menggelar Festival Bebas Batas 2018 dari 23 Agustus-18 Oktober 2018.
Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Halte Central Busway Harmoni, Jakarta Pusat, menggelar Festival Bebas Batas 2018 dari 23 Agustus-18 Oktober 2018.
Festival Bebas Batas 2018 ini berupa pameran hasil lukisan dari ekspresi Orang Dengan Gangguan Jiwa.
Festival ini digelar bekerjasama dengan Direktorat Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Galeri Nasional, dan Art Burt Indonesia.
Pantauan TribunJakarta.com pada Minggu (9/9/2018), terdapat puluhan lukisan yang disebar di beberapa titik halte.
Lukisan yang digantung di dinding halte menunjukkan tema beragam, ada pemandangan, orang, hewan, tumbuhan, rumah, hingga abstrak.
Dari keterangan yang terpasang, lukisan-lukisan tersebut berasal dari lima rumah sakit jiwa di antaranya Rumah Sakit Jiwa Dr. Arif Zainudin (Solo), Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat (Lawang), Rumah Sakit Jiwa Bali (Bangli), Rumah Sakit Jiwa Lampung (Bandar Lampung), Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan (Jakarta).
Meski dipajang di tempat umum, banyak yang tidak tahu lukisan-lukisan karya ODGJ.
"Enggak tahu. Kirain saya lukisan biasa saja. Atau lukisan anak-anak sebagai penghias halte begitu," celetuk Ridwan, penumpang yang sedang menunggu Transjakarta.
Ridwan mengapresiasi hadirnya karya-karya tersebut di Halte Harmoni.
"Ya pasti mengapresiasi, karena kan kalau orang dengan gangguan jiwa itu biasanya dipandang negatif dan sekarang diperlihatkan kalau mereka juga bisa berkarya," Ridwan menambahkan.
Pameran serupa juga digelar di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan di Galeri Nasional Indonesia sebagai lokasi pameran utama.