Pilpres 2019
Sandi Ikhlas Erick Thohir Timses Jokowi, Harapan untuk Yenny Wahid Hingga Nasib Koalisi Tak Solid
"Itu sahabat sejak kecil. Jadi saya senang mendengar keputusan Presiden Jokowi itu meski dia bergabung dan menjadi timses dari calon lain," katanya
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM, DENPASAR - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno memuji Erick Thohir yang ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Itu sahabat sejak kecil. Jadi saya senang mendengar keputusan Presiden Jokowi itu meski dia bergabung dan menjadi timses calon lain," kata Sandiaga dalam seminar bertema Menjadi Pengusaha Milenial Berskala Internasional di Sanur, Denpasar, Sabtu (8/9/2018) malam.
"Bagian dari pemilihan sebagai tim sukses tersebut adalah bagian dari demokrasi Indonesia dan keputusan Presiden harus dihormati," ujar dia.
Saat ini, pihaknya bersama Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden akan fokus pada masalah ekonomi dengan memperluas lapangan pekerjaan.
"Ke depan diharapkan tidak ada lagi yang terkena masalah PHK. Negara ini harus maju dan berkembang karena itu ekonomi harus dibangkitkan dan untuk itu generasi milenial harus mencintai Tanah Air Indonesia," ucap Sandiaga.
Sandiaga berada di Bali pada 8 sampai 9 September.
Pada 8 September, setelah menghadiri seminar dia langsung menyaksikan Soundrenaline 2018 di arena Garuda Wisnu Kencana, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, hingga larut malam.
Yenny Wahid diminta jadi penyejuk
Sandiaga menyinggung rencana keterlibatan Yeni Wahid masuk ke dalam tim pemenangan PAS.
Menanggapi hal itu, Sandiaga tak ingin terjadi tarik menarik antara dua kubu.
"Saya tidak ingin saling tarik-tarikan kayak transfer, (kalau) kata Pak Prabowo," ungkap Sandiaga di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (10/9/2018).
Sandiaga menjelaskan dirinya tidak dalam posisi mengundang Yeni Wahid masuk ke dalam tim pemenangannya.
• Persib vs Arema: Mario Gomez Optimis Walau Waktu Pertandingan Diubah, Hingga Dua Tim Bermasalah
• Demi Pileg, Demokrat Izinkan Kader Eksodus Jadi Jurkam dan 3 Juta Suara ke Jokowi-Maruf Amin
• Egy Maulana Jalani Debut: Jarang Dapat Bola, Lechia Gdansk, Penonton Live Streaming Bertambah
Dia mengungkapkan, Direktur Eksekutif The Wahid Institute itu lebih tepat bila memposisikan diri sebagai penyejuk dari para tokoh politik bangsa.
Keluarga Gus Dur, lanjut Sandiaga, memang memiliki sejarah akan hal itu.
"Saya tidak dalam posisi mengundang, tapi kan Mbak Yeni juga sebagai bagian dari keluarga Gus Dur, keluarga yang terus mencetak pejuang keberagaman dan toleransi tokoh-tokoh bangsa. Mungkin lebih tepat Mbak Yeni menjadi dan merawat keberagaman ini," terangnya.