Pilpres 2019

Ditayangkan Langsung di Facebook dan Pro Kontra Debat Pasangan Capres-Cawapres Pakai Bahasa Inggris

Yang pasti, Yandri menuturkan, tim Prabowo-Sandiaga sedang merumuskan usulan model debat yang ditargetkan rampung pekan depan.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
TRIBUN JOGJA/SULUH PAMUNGKAS
Calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2019. 

"Kembalikan kepada tujuan debat itu apa? Kita ingin rakyat tahu apa isi kepala calon presiden kita. Rakyat ingin tahu jejak rekam calon presiden," katanya.

Oleh karena itu, dirinya menilai, tak perlu debat dengan bahasa Inggris jika hanya ingin menunjukkan bahwa Prabowo-Sandiaga mahir berbahasa Inggris.

"Saya juga menolak usulan debat cawapres dengan bahasa Arab, hanya karena ingin menunjukan Kiai Ma’ruf mahir bahasa Arab. Jangan usul yang aneh-aneh," kata dia. B

Lebih lanjut Antoni menilai, usul debat dengan bahasa Inggris ini karena kubu Prabowo-Sandi tak percaya diri dengan visi, misi dan program yang mereka tawarkan.

"Jadi, saran saya siapkan saja materi debat yang baik agar rakyat yakin bahwa kandidat Anda terbaik. Latihan yang banyak agar bicara kebijakan kongkret, tidak hanya retorika," katanya.

Ditayangkan live streaming dan Faceboook

Viryan Azis Komisioner KPU
Viryan Azis Komisioner KPU (YouTube/Indonesia Lawyers Club)

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melakukan terobosan untuk meningkatkan partisipasi pemilih luar negeri di pemilihan umum (pemilu) 2019.

Salah satunya dengan cara memanfaatkan teknologi live streaming pada saat debat pasangan calon presiden-wakil presiden di pilpres 2019.

Komisioner KPU RI, Viryan Aziz, mengatakan pihaknya berupaya melakukan inovasi supaya pemilih luar negeri dapat menggunakan hak pilih.

Melalui teknologi live streaming, katanya, publik berhak mendapatkan akses menerima informasi pada saat kampanye.

“Debat pilpres di live streaming dan FB. Kami akan membuat live di FB. Asal modal kuota atau wifi, dia bisa akses,” ujar Viryan, ditemui di kantor KPU RI, Senin (20/8/2018).

Selain penggunaan teknologi live streaming pada saat debat pilpres, kata dia, teknologi itu juga akan dimanfaatkan untuk mencegah terjadi kecurangan.

Pada pilpres 2014, menurut dia, pihak penyelenggara pemilu itu menggunakan drop box. Namun, dia menegaskan, penggunaan drop box dicurigai rentan terjadi manipulasi.

“Kami pikirkan instrumen tambahan, ketika ada titik orang datang di live streaming faktual dan akan terekam,” kata dia.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan partisipasi pemilu luar negeri di pemilu 2019 mengalami peningkatan mencapai 50 persen. Pada pesta demokrasi rakyat lima tahun lalu, angka partisipasi hanya sekitar 35 persen.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved