Pilpres 2019
Fadjroel Rachman Nyatakan Dukung Jokowi, Fahri Hamzah Colek KPK hingga Ombudsman RI
Fadjroel menunjukan dukungannya kepada Jokowi, Fahri Hamzah lantas mencolek KPK hingga Ombudsman RI. Mengapa demikian?
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Menurut Fahri Hamzah BUMN bukan tempat bekerja para tim sukses dan politisi.
"BUMN itu tempat Profesional bukan Tim Sukses dan Politisi," tulis Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah lantas 'mencolek' lembaga yang bergerak dalam memerangi Korupsi, seprti KPK, ICM, dan Ombudsman RI.
"Mana SUARA @KPK_RI yg senang mencari MEnsrea itu? Mana @sahabatICW @antikorupsi yg katanya penggiat ...mana @OmbudsmanRI137 yg sedang ngetop itu?" tulis Fahri Hamzah.
Tanggapan Fahri Hamzah itu dicuit sekitar tiga jam yang lalu dan sudah disukai lebih dari 300 orang.
• Fahri Hamzah Tulis Surat Terbuka untuk Partai Politik, Begini Pesannya Terkait KPK
• Anggota DPRD Malang Jadi Tersangka Secara Massal, Fahri Hamzah Minta Jokowi Pelajari Pembubaran KPK
Dikutip TribunJakarta.com dari TribunBisnis ekonom dari IPMI International Business School, Jimmy M Rifai Gani berpendapat pemegang saham BUMN menunjuk komisaris berdasarkan prinsip kepercayaan dalam membantu kinerja perusahaan.
"Komisaris merupakan perwakilan dari pemegang saham yang ditempatkan di dalam perusahaan dan penunjukannya berdasarkan kepercayaan," kata Jimmy di Jakarta, Senin (23/3/2015).
Menurut mantan Dirut PT Sarinah itu, dimasukkannya orang-orang partai politik (parpol), tim sukses, sampai relawan kampanye ke dalam beberapa BUMN tidak masalah, asalkan mampu profesional dan dapat mendongkrak kinerja perseroan.
"Siapa pun yang diangkat menjadi komisaris BUMN sebenarnya tak ada masalah, selama dia melalui penelaahan yang mendalam dan memiliki kompetensi di bidangnya. Atau dia punya networking yang luas untuk digunakan sebagai pengembangan usaha," kata Jimmy.
Fahri Hamzah Sebut Jokowi Gagal Tangani Demonstran
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyebut tim Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal dalam menangani demonstrasi mahasiswa.
Demonstrasi mahasiswa diketahui terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, sejak Rabu 12 September 2018.
Mahasiswa menuntut pemerintah bertanggung jawab atas kondisi ekonomi Indonesia dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Tak hanya itu mahasiswa juga menunutun Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk mundur dari jabatannya.
Demonstrasi mahasiswa di Gowa Raya Makassar bahkan diduga terpaksa dibubarkan pihak kepolisian, Kamis (13/9/2018).