Pilpres 2019
Penjelasan M Taufik dan Strategi Zulkifli yang Dipuji Prabowo, Sukses Tumbangkan Ahok di Pilgub DKI
"Banyak ilmu dari beliau (Zulkifli). Beliau sampaikan bagaimana merancang strategi menurunkan Ahok," kata Prabowo.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Saat menghadiri pembekalan calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Prabowo Subianto mengungkapkan sebuah rahasia.
Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku banyak mencuri ilmu soal strategi berpolitik dari tokoh-tokoh PAN.
Contohnya dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Bahkan, Prabowo mencontohkan upaya Zulkifli yang merancang strategi menurunkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada DKI 2017 lalu.
"Banyak ilmu dari beliau (Zulkifli). Beliau sampaikan bagaimana merancang strategi menurunkan Ahok," kata Prabowo dihadapan seluruh yang hadir, Minggu (16/9/2018).
Ia menyebutkan, strategi mengalahkan Ahok sempat disusun di rumah dinas Zulkifli.
Salah satunya adalah dengan menerjunkan tokoh-tokoh hingga tingkat RT dan RW.
"Sekarang tidak perlu rapat akbar, tokoh-tokoh turun ke RT. Habis itu kita kembali ke DPP langsung kita turun ke RT. Enggak usah rapat besar karena kita termasuk enggak punya duit waktu itu," kata Prabowo sembari tertawa.
Dari cerita itu, ia melihat PAN memiliki strategi politik yang kuat.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh kader PAN untuk tak takut tersaingi dengan partai lain yang memiliki logistik kuat.
Ia menegaskan, rakyat yang akan menentukan.
"Mari kita berjuang bersama, partai kalian adalah partai bersejarah, partai kalian adalah partai pelopor, saya juga akan berbuat apa yang saya bisa buat agar PAN kembali besar," ujarnya.
Tanggapan Zulkifli
Saat dikonfirmasi wartawan, Zulkifli Hasan enggan berkomentar banyak soal pernyataan bakal calon presiden Prabowo Subianto terkait strategi politiknya menurunkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Zulkifli mengatakan, pernyataan Prabowo tersebut hanya sekadar pujian terhadap dirinya sebagai tuan rumah.

"Itu namanya memuji saja, kamu kok tanggapi serius," ujar Zulkifli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/9/2018).
Ketua MPR RI ini juga enggan menjelaskan strategi apa yang dirancangnya saat itu untuk menghentikan langkah Ahok sebagai petahana.
Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, PAN memberikan dukungan terhadap pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni.
Lantas Zulkifli meminta wartawan menanyakan hal itu kepada Prabowo.
Zulkifli tak menjawab saat ditanya apakah strategi tersebut akan ia terapkan juga pada Pilpres 2019 mendatang.
"Tanya Pak Prabowo saja, saya kan dukung AHY. Itu kan pujian saja sih. Kalau menurut saya sih itu pujian ya, pujian menyenangkan, yang namanya diundang kan senang, bahagia, memuji tuan rumah kan itu kan adat timur," tuturnya.
Yang penting Ahok sudah kalah
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik menilai tidak penting untuk membahas apa strategi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama pada Pilkada 2017.
Menurut dia, hal yang penting saat ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah kalah pilkada.
"Yang penting itu, kan, Ahok sudah kalah," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (17/9/2018).
Namun, secara umum dia menyebut strategi untuk mengalahkan Basuki atau Ahok datang dari berbagai pihak.
Taufik mengatakan, Partai Gerindra terbuka atas berbagai masukan.
Ahok Salah satunya tentu dari Zulkifli Hasan. Kata Taufik, semua ide yang masuk kemudian dielaborasi menjadi sebuah strategi besar.
Dia enggan menyebut strategi seperti apa yang akhirnya digunakan.
"Enggak usah saya jelasin lagi, buktinya sudah kalah kan Ahok. Kami sudah menang," ujar Taufik.

Diketahui, pasangan nomor urut dua dalam Pilgub DKI Jakarta periode 2017-2022, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat berdasarkan hasil quick count hasil pemungutan suara dinyatakan kalah.
Pemenangnya adalah pasangan nomor urut tiga, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Saat pemungatan suara putaran pertama, pasangan Ahok, sapaan Basuki dan Djarot malah menang.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara Pilkada DKI Jakarta 2017 yang dilakukan KPU DKI Jakarta, perolehan suara Anies-Sandiaga unggul dari pasangan Ahok-Djarot.
Penetapan gubernur-wakil gubernur terpilih pun disampaikan pada 5 Mei 2017. (KOMPAS.COM)