Menguak Sel Setya Novanto di Sukamiskin, Berbahaya Sampai Pasang 'Wallpaper' Bekas Romi Herton

Sel asli Setya Novanto dilengkapi dengan kamar mandi dengan fasilitas kloset duduk dan shower. Setya Novanto membatah dirinya menggunakan sel mewah.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Erik Sinaga
ISTIMEWA/Kolase Youtube Najwa Shihab/Dokumentasi Ombudsman
Sel Setya Novanto di Lapas Sukamiskin. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Beberapa waktu lalu Ombudsman RI berhasil mengungkap sel asli mantan Ketua DPR RI Setya Novanto.

Setya Novanto ternyata memiliki kamar yang lebih luas dari kamar tahanan lainnya.

Bahkan kamar mandinya dilengkapi dengan kloset duduk.

Anggota Ombudmasn RI, Ninik Rahayu menuturkan, sel asli Setya Novanto memiliki ukuran dua kali lebih besar.

"Kamarnya berukuran dua kali lipat. Ukurannya tidak bisa saya pastikan. Kamar yang ditempati Pak Setya Novanto memang lebih luas. Dijelaskan, kamar itu bekas dipakai terpidana lain. Tidak ada TV," ujar Ninik Rahayu.

Terbongkar, Lihat Video Sel Asli Setya Novanto di Sukamiskin; Ukuran Luas, Lampu Kuning dan Shower

Hal itu kembali dituliskan presenter Najwa Shihab dalam keterangan postingan video yang diunggahnya di akun Instagramnya, @Najwashihab.

"Ini dia sel sesungguhnya Setya Novanto. Sel ini terekam saat Ombudsman RI menggelar sidak ke Lapas Sukamiskin pada Kamis 13 September 2018.

Anggota Ombudsman RI Ninik Rahayu menyatakan sel Setnov lebih luas, kira-kira dua kali lipat," tulis Najwa Shihab dalam kapsyen foto miliknya.

Seperti yang terpampang dalam video, Najwa Shihab juga menuliskan terdapat fasilitas apa saja yang ada dalam sel Setya Novanto sesungguhnya.

Sel Setya Novanto Berukuran Besar, Airlangga: Jangan Dramatisir

Sel asli Setya Novanto dilengkapi dengan kamar mandi dengan fasilitas kloset duduk dan shower.

Kasur yang digunakan dalam sel asli Setya Novanto pun nampak berbeda dengan hasil sidak beberapa waktu lalu.

"Sel dilengkapi kamar mandi dengan kloset duduk. Ombudsman tidak menemukan barang mewah. Dalam rekaman tampak ada kasur dan selimut di sel Setnov," tulis Najwa Shihab.

Namun demikian, Setya Novanto rupanya enggan selnya disebut mewah.

Terpidana kasus korupsi pengadaan e-KTP itu memnbatah dirinya menggunakan sel mewah.

Cerita Setya Novanto Sejak Dipenjara: Dijauhi Orang Terdekat Hingga Terpaksa Jual Rumah

Seperti dikutip Tribunjakarta dari Kompas.com, Novanto mengaku hanya beruntung diberikan ruangan yang cukup luas oleh pihak lapas.

Setya Novanto mengatakan, selnya hanya berisi tempat tidur dan sebuah meja berukuran 40 sentimeter.

"Itu kan Ombudsman secara fakta sudah melihat dan mengatakan tidak ada yang mewah. Tempat itu saya tempati memang sudah demikian," ujar Novanto, saat ditemui di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (18/9/2018).

Setya Novanto berujar, sel di Lapas Sukamiskin memang memiliki ukuran yang berbeda-beda.

Beberapa ruangan berukuran lebih besar dari yang lainnya.

Setya Novanto pun menegaskan bahwa tidak ada barang berharga di dalam ruangannya itu.

Tak hanya itu, Setya Novanto juga mengatakan bahwa, sel yang ditempatinya merupakan sel yang pernah ditempati mantan Wali Kota Palembang, Romi Herton.

Terpidana kasus suap Pilkada Palembang itu meninggal saat menjalani pidana penjara.

"Jadi memang itu saya terima kasih ya, itu kan bekas Romi Herton ya, pada saat sebelum meninggal, baru saya. Jadi waktu saya tempati ya memang keadaannya begitu," kata Novanto.

Sel Setya Novanto Bak Hotel, Berukuran Besar Hingga Airlangga Minta Jangan Diramatisir

Di sisi lain, Setya Novanto juga mengaku menggunakan kertas pelapis dinding (wallpaper) di sel yang dia tempati.

Menurut Setya Novanto, bila dinding itu akan berbahaya bila tidak menggunakan wallpaper.

"Tembok-temboknya itu, kalau kami enggak pakai cover, artinya enggak pakai wallpaper atau kayu tipis, berbahaya karena debu. Apalagi saya punya kesehatan kan, itu bisa paru-paru basah," kata Novanto saat ditemui di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (18/9/2018).

Dikatakannya bahwa bangunan Lapas Sukamiskin sudah didirikan sejak Belanda menjajah indonesia.

Kondisi bangunan yang terbilang sudah tua, kata dia, mengakibatkan beberapa bagian dinding mudah terkelupas dan menimbulkan debu.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved