Cerita Penjahit di Pasar Tebet Timur: Jarang Pembeli Tapi Tetap Bersyukur Naik Haji Dibiayai Anak
Ia mengaku dari tahun ke tahun pendapatannya kian berkurang lantaran sedikitnya pembeli baru yang singgah.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Kios-kios di pasar PSPT Tebet Timur tampak sepi.
Tak terkecuali kios jasa menjahit milik Zaiti (65) yang berada di pojok lantai 2 pasar.
Ia mengaku dari tahun ke tahun pendapatannya kian berkurang lantaran sedikitnya pembeli baru yang singgah.
"Pembeli baru sudah jarang, adanya paling langganan saja yang mau bikin baju disini. Yang bikin baju biasannya perumahan sekitar sini saja," ungkap Zaiti kepada TribunJakarta.com, Rabu (19/9/2018) di lokasi.

Meski pemasukannya terbilang sedikit, namun ia tak lagi harus memikirkan biaya kehidupan anak-anaknya.
Pasalnya, mereka sudah besar dan telah bekerja.
"Keenam anak saya sudah besar, yang paling muda usia 23 tahun. Mereka sudah punya keluarga masing-masing dan telah bekerja. Meski ya pas pas-an," paparnya.
Perjuangan Zaiti dan suaminya membesarkan anaknya hingga besar menuai buahnya saat ini.
"Suami saya dulu kerja di Tanjung Priok untuk membantu biaya anak anak. Tapi sekarang sudah meninggal, alhamdulilah anak anak saya sudah pada bekerja. Malah anak saya yang pertama membiayai saya untuk naik haji," terangnya.
Anaknya yang pertama bekerja di sebuah perusahaan mekanik di Arab Saudi.
Pendapatannya terbilang lebih dari cukup.
Ia pun menawarkan kepada Zaiti untuk naik haji bersamanya.
"Dia kebetulan kerja di Arab Saudi sebagai mekanik. Dari penghasilannya dia sisihkan untuk biaya haji saya. Saya bertemu dia di sana," kenangnya haru.
• Pendaftaran CPNS 2018 Kementrian ESDM Tanggal 26 September, Ini Syarat dan Jurusan yang Dibutuhkan
• Alasan Orang Ingin Jadi PNS dari Jaminan Ekonomi Hingga Mudah Pinjam Duit ke Bank
• Inasgoc Sudah 3 Kali Lakukan Pembayaran Operasional Penari Upacara Pembukaan Asian Games
Kini, ia hanya memikirkan perkembangan dan masa depan cucunya.
"Saya punya 12 cucu, saya kadang suka ngasih uang kalau punya lebih buat mereka. Kalau lebaran saya yang dikasih anak-anak," katanya sambil tertawa.