Ini Alasan Polisi Tak Bubarkan Paksa Massa Garda di Depan Kantor Grab
Hingga pukul 18.00 WIB, Gerakan Aksi Roda Dua enggan membubarkan diri dari depan Kantor Pusat Grab Indonesia di Kuningan, Jakarta Selatan.
Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, KUNINGAN - Hingga pukul 18.00 WIB, Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) enggan membubarkan diri dari depan Kantor Pusat Grab Indonesia di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018).
Untuk diketahui, setiap sekelompok masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasinya di muka umum diatur oleh undang-undang.
Kendati begitu mereka tak boleh berunjukrasa melebihi waktu yang ditentukan atau melebihi pukul 18.00 WIB.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar pun sempat bernegosiasi meminta massa untuk membubarkan diri karena mengganggu hak orang lain.
Namun permintaannya ditolak karena tidak ada satu pun tuntutan yang dikabulkan oleh pihak manajemen Grab Indonesia.
Tak bisa diajak komunikasi, Indra pun membiarkan massa untuk secara perlahan meninggalkan lokasi.
Sekira pukul 19.30 WIB akhirnya ia secara langsung menginstruksikan pengemudi untuk memindahkan mobil komando yang menghalangi jalan.
Hingga akhirnya satu per satu pengemudi mulai bergerak meninggalkan lokasi dan pada pukul 20.00 WIB, ia pun melakukan apel penutupan anggota yang bertugas.
Usai apel, Indra pun mengungkapkan alasan mengaa pihaknya tak membubarkan secara paksa massa aksi.
"Kita masih mencoba dengan cara-cara persuasif, mereka juga tidak melakukan ulah yang mungkin cukup mengganggu," kata Indra di depan Kantor Pusat Grab Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/9/2018).
"Sekarang mereka pelan-pelan sudah mulai bubar. Sekali lagi kita melihat situasi, tidak terlalu rawanlah, ini hanya sisa-sisa saja," tambahnya.
Meski demikian, pihaknya masih akan menjaga di sekitar kawasan tersebut mengingat masih ada pengemudi yang belum meninggalkan lokasi.
"Ada anggota Polsek masih standby di sini, sama sabhara Polres untuk memantau," kata dia.
Ia menyebutkan ada kurang lebih 5 orang dari Polres dan 15 anggota dari Polsek.
"Sampai benar-benar steril, tinggal itu saja kan, mereka juga lagi makan," tukasnya.