Kejar Target, Pembangunan Skybridge Tanah Abang Dikebut Hingga Ubah Metode Pengerjaan
"Harus dilakukan sebab hingga tanggal 15 September 2018 progress pembangunan baru mencapai 35,558 Persen," ujar M Kaligis.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Demi mempercepat pengerjaan proyek Jembatan Penyebrangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, pembangunan tersebut kini dikebut dengan melalui dua sisi.
Hal ini berbeda dengan rencana sebelumnya.
Diketahui, proses pembangunan tersebut direncanakan akan dilakukan secara berurutan dimulai dari Zona A, B, C dan D.
Tetapi melihat target bahwa 15 Oktober sudah dapat digunakan, maka metode pembangunannya pun kini diubah yaitu dengan mengerjakan dua sisi sekaligus yakni zona B dan D.
"Harus dilakukan sebab hingga tanggal 15 September 2018 progress pembangunan baru mencapai 35,558 Persen," ujar Direktur Pengembangan PD Pembangunan Sarana Jaya Denan M. Kaligis, Kamis (20/9/2018).
"(Pembangunan) terus dikebut. Untuk pengerjaannya tetap 24 jam, dan dibagi dua shift dengan jumlah pekerja mencapai 100 orang" kata Denan.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima TribunJakarta.com sebelumnya, kerangka Pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang diketahui 80 persennya dikerjakan di pabrik dengan menggunakan sistem knock down.
Dimana, rangka dan struktur baja tersebut dibuat secara terpisah dengan lokasi pengerjaan.
Sementara itu, untuk mendukung percepatan pembangunan tersebut Kasudin UMKMP Jakarta Pusat, Richard Bangun mengatakan mulai tanggal 20 September 2018 sampai 15 Oktober 2018 para PKL untuk sementara diliburkan berdagang di area sekitar JPM.
Pasalnya, hal ini untuk membantu berjalannya proses kelancaran pembangunan hingga JPM selesai dibangun.
"Ini harus dilakukan, agar proses pembangunan tidak terhambat, saya melihat para pedagang setuju kok," Kata Richard.