Polemik Impor Beras Antara Mendag dan Bulog, Buwas Kian Tegas Disukai Mahfud MD

Budi Waseso (Buwas) mengatakan Indonesia tak perlu impor beras hingga Juni 2019. Menteri Perdagangan Enggar tak permasalahkan Jika tak ingin impor.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Muhammad Zulfikar
Youtube/ Kompas TV / KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat diwawancarai di kantornya, Jakarta, Selasa (18/9/2018) dan Direktur Utama Badan Urusan Logistik Budi Waseso (Buwas). 

Buwas mengatakan, berdasarkan fakta yang dihitung tim analisis, Indonesia tidak perlu mengimpor beras hingga Juni 2019.

Bahkan, ia menjelaskan cadangan beras impor yang ada di Bulog pun tidak akan keluar sampai tahun Juni 2019.

"Berdasarkan fakta yang dihitung oleh tim, tim tersebut mengatakan sampai Juni 2019 tidak perlu unpor. Bahkan cadangan beras impor di Bulog tidak akan keluar sampai saat itu," ujarnya bernada tegas di Kantor Perum Bulog, Jakarta Pusat, Rabu (19/9/2018) dikutip dari Tribunnews.com.

Dirinya pun memaparkan cadangan beras pemerintah di gudang Bulog terdapat 2,4 juta ton yang akan dipakai untuk distribusi Beras Sejahtera (Rastra) sebanyak 100 ribu ton.

Sehingga menyisakan 2,3 juta ton.

Jumlah tersebut akan ditambah 400 ribu ton pada bulan Oktober 2018 yang merupakan sisa impor tahun lalu sebesar 1,8 juta ton.

Dari tambahan dan stok yang tersedia, Bulog akan memiliki cadangan beras sebanyak 2,7 juta ton.

"Dengan serapan yang tiap hari dalam kondisi kering, masih menyerap 4.000 ton per hari. Dari 4.000 ton diserap melalui Operasi pasar 1.000 ton per harinya," jelasnya.

Sehingga, Buwas mengatakan dari jumlah tersebut maka stok akhir tahun 2018 bisa mencapai hampir 3 juta ton.

"Yang kami lakukan ya tinggal menjaga ini (stok beras). Masa harus bertahan pada impor?," ucapnya.

Mendag tak permasalahkan

Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita tak mempermasalahkan jika Bulog tak ingin ada impor beras tambahan.

Menurut Enggar, itu adalah hak Bulog.

"Engga apa-apa. Jangan diperpanjang," ujar Enggar di Jakarta Barat, Rabu (19/9/2018).

Kendati demikian Enggar mengingatkan bahwa berdasarkan rapat kordinasiyang dilakukan di Kementrian Koordinator Perekonomian, Bulog mempunyai izin kuota impor sebanyak dua juta ton.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved