Kamu Pecinta Makanan Pedas? Simak Penjelasan Peneliti Karakter Orang Penyuka Cabai
Dilansir dari Health, memakan cabai di Meksiko dianggap merupakan tanda kekuatan, keberanian, dan bahkan maskulinitas dari diri seseorang.
TRIBUNJAKARTA.COM - Siapa di antara kamu yang paling nggak bisa makan gorengan tanpa cabai?
Atau, nggak bisa bikin mie instan tanpa menambahkan saos cabai?
Jangan-jangan, kamu masokis.
Peneliti dari University of Pennsylvania, Paul Rozin dan Deborah Schiller mempelajari hubungan antara preferensi tingkat kepedasan dengan karakter manusia.
Dilansir dari Health, memakan cabai di Meksiko dianggap merupakan tanda kekuatan, keberanian, dan bahkan maskulinitas dari diri seseorang.
Siswa di Amerika yang punya kegemaran makan pedas juga ternyata punya minat besar terhadap aktivitas yang berbahaya.
Contohnya, berkendara cepat, aktivitas luar ruangan seperti parasailing, bahkan berenang dalam es.
Setiap aktivitas tersebut membutuhkan keberanian atau pengalaman.
Paling tidak, orang tersebut harus memiliki mental yang tangguh.
Sama saja dengan ketika seseorang makan cabai, sudah tahu pedas, tapi tetap dimakan.
Rozin mengatakan bahwa mungkin karena itulah cabai jadi lebih 'menantang' bagi sebagian orang.
Lagipula, pedas tidak termasuk dalam kategori rasa.
Bukan manis, pahit, asin, kecut, asam, dan umami.
Pedas adalah bentuk rasa sakit.
Capsaicin, senyawa yang terkandung dalam cabai, kerjanya menyakiti reseptor rasa pada lidah.