SBY Walkout Saat Deklarasi Kampanye Damai: Prabowo Tanya Sandiaga Uno, PKB Singgung Bendera Demokrat
Hinca menuturkan SBY walk out karena melihat banyak sekali aturan main yang dilanggar, tak sesuai dengan apa yang disepakati dari awal.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Sandiaga mengaku menyelesai kejadian tersebut dan berharap KPU melakukan evalusi.
"KPU menyatakan tidak boleh ada atribut partai, provokasi atau yel-yel, tapi itu masih terjadi. Jadi ke depan mesti dievaluasi acara-acara seperti itu," ucap Sandiaga.
Tidak hanya itu Sandiaga menilai acara tersebut berbiaya mahal dan tidak sejalan dengan keadaan perekonomian Indonesia yang menurut dia sedang kurang baik ini.
Dan Sandiaga mengklaim bahwa Jokowi juga telah setuju dengan pernyataan tersebut.
"Pak Jokowi juga tadi bicara dengan kita bilang setuju, bahwa kegiatan ini pemborosan anggaran," ujar Sandiaga.
Reaksi Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berpendapat, adanya atribut partai politik saat karnaval deklarasi kampanye damai berlangsung Minggu (23/9/2018) pagi merupakan bentuk spontanitas masyarakat.
Hal itu dikatakan Airlangga menanggapi, sikap “walk out” ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono SBY saat pawai karnaval kampanye damai di Lapangan Silang Monas Jakarta, Minggu (23/9) pagi.
"Sepanjang perjalanan (pawai kampanye damai), tentunya masyarakat namanya spontanitas," ujar Airlangga di Kantor DPD Partai Golkar DKI, Cikini, Jakarta Pusat.
Airlangga menilai, deklarasi kampanye pemilu damai 2019 berjalan lancar. Menteri Perindustrian ini mengaku, dirinya hadir dalam deklarasi kampanye damai Pemilu 2019 untuk mendampingi pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Tadi saya pikir berjalan baik kampanye damai," kata Airlangga.
Sementara Sekjen PAN Eddy Soeparno menceritakan, awalnya dia bersama-sama SBY dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di dalam mobil golf yang sama.
Menurut Eddy, masalah timbul ketika mobil golf keluar dari kawasan Monas menuju Jalan Medan Merdeka Barat.
"Ada gerakan massa yang membangun posko di sana dan gerakan massa itu memang sengaja mengelilingi golf car kami ya," ujar Eddy.

Menurut dia, massa yang mengelilingi mobil golf tersebut meneriakkan yel-yel yang dianggap bernada provokatif.