Kabar Artis
Dari Swedia, Hotman Paris Beri Pesan untuk Panglima TNI Soal Cekcok TNI dengan Warga di Medan
Dalam video yang diunggahnya, Hotman Paris menyebut dirinya menerima laporan dari banyak orang terkait adanya oknum TNI merusak toko.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Wahyu Aji
Setelah dirinya pulang, ke rumah pihak toko kembali menghubungi anak Chalik dengan mengatakan PS tersebut tidak bisa diperbaiki.
"Jadi sang anak tersebut kembali ke toko untuk mengambil kembali ps miliknya. Namun pihak toko meminta si anak untuk bayar Rp 100 untuk biaya administrasi. Karena tak membawa uang ia kembali ke rumah dan menceritakan kepada sang ayah," ujarnya, Selasa (25/9/2018).
Sambung Danlanud, Pelda Muhammad Chalik langsung mendatangi toko untuk menanyakan kepada pemiliknya kenapa membayar padahal tidak bisa diperbaiki.
"Setelah ditanya Pelda Muhammad Chalik ternyata Rp 100 ribu tersebut untuk biaya kwitansi dan check-in trouble. Tak terima, ia pun langsung protes," kata Kolonel (Pnb) Dirk Poltje Lengkey.
Diduga berawal dari kejadian tersebut, pemilik toko yang diketahui bernama Jhoni dan petugas jaga parkir bernama Jaya (38) langsung menyekap korban ke dalam ruko miliknya sembari memukulinya.
"Atas kejadian tersebut, anggota kami melakukan konfirmasi pasca kejadian. Mengamankan yang diduga menjadi pelaku bernama Jhoni dan Jaya," kata Danlanud Kol Lengkey.
Atas kejadian tersebut, pemilik servis dan rental PlayStation Tomb Raider meminta maaf kepada korban Pelda Muhammad Chalik.
Jhoni pemilik usaha PlayStation (PS) Tomb Rider service center pada hari ini, dengan pernyataan setulus hati meminta maaf kepada pihak TNI khususnya TNI AU Lanud Soewondo.

"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Anggota TNI AU Lanud Soewondo, kepada korban Muhammad Chalid," ujarnya.
Namun terkait kabar pengerusakan oleh puluhan anggota TNI, TribunJakarta.com belum mendapat konfirmasi dari pihak berwenang. (TribunJakarta.com Erlina F Santika/Tribun-Medan.com M Fadli)