Kabar Artis
Dari Swedia, Hotman Paris Beri Pesan untuk Panglima TNI Soal Cekcok TNI dengan Warga di Medan
Dalam video yang diunggahnya, Hotman Paris menyebut dirinya menerima laporan dari banyak orang terkait adanya oknum TNI merusak toko.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea sedang berlibur bersama keluarga di Swedia.
Di tengah waktu liburnya, Hotman Paris justru memberi pesan untuk Panglima TNI.
Pesannya itu Hotman Paris sampaikan di akun Instagramnya, @hotmanparisofficial, Selasa (25/9/2018).
Dalam video yang diunggahnya, Hotman Paris menyebut dirinya mendapat laporan dari banyak orang terkait adanya dugaan puluhan oknum TNI yang merusak toko salah satu keluarga di Medan.
Hotman Paris juga mengatakan banyak pihak yang meminta dirinya menyuarakan kasus yang ia sebut memprihatinkan agar sampai kepada Panglima TNI.
"Kepada Bapak Panglima ABRI (TNI) Negara Republik Indonesia. Kami warga Indonesia yang lagi libur di Swedia, mendapat banyak laporan dan pengaduan tentang adanya dugaan puluhan oknum TNI yang merusak toko salah satu keluarga, warga Indonesia di Medan," jelas pengacara berusia 58 tahun ini.
"Dan seluruh Indonesia sudah minta bantu kepada Hotman Paris agar ikut menyuarakan keprihatinan ini," sambungnya.
Hotman Paris pun meminta pihak berwajib untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Bapak Panglima ABRI, kita merdeka sudah sekian puluh tahun. Negara hukum sudah dikumandangkan sekian lama. Kenapa masih bisa kejadian begini?" tanyanya.
"Kalau itu benar, kepada Bapak Panglima ABRI, tolong segera oknum aparat itu diproses secara hukum," sambung pembawa acara Hotman Paris Show ini.
"Oknum TNI Au? Apa benar? Ayok di sidik secara hukum agar tau siapa yg salah," tulis Hotman Paris.
• Sejumlah Fakta Pembunuhan Caleg di Balikpapan: Cekcok Karena Miras Hingga Mengadu ke Hotman Paris
• Kakak Seorang Bacaleg Berkarya Menangis ke Hotman Paris, Minta Bantuan Usut Kasus Pembunuhan Adiknya
• Kasus Aset Kemenpora, Hotman Paris Tanyakan Pandangan Putra Jenderal Hendropriyono, Ini Jawabannya
Berdasarkan penelusuran TribunJakarta.com dari berbagai sumber, awal kejadian diduga karena adanya cekcok antara pemilik toko Play Station dengan anggota TNI AI Lanud Soewondo yang bertugas di Dinas Logistik (Dislog).
Dilansir dari Tribun-Medan.com, Selasa (25/9/2018), anggota TNI itu diduga dianiaya oleh pemilik dan petugas jaga parkir saat dirinya berada di toko Playstation Tomb Raider di Jalan Brigjen Hamid Nomor 36, Medan johor pada Minggu (23/9/2018).
Anggota TNI AU tersebut bernama Pelda Muhammad Chalik (45).
Informasi yang dihimpun Tribun Medan, dari pihak TNI AU, melalui Danlanud, Kol Lengkey mengatakan, kejadian tersebut terjadi saat anak Pelda Muhammad Chalik mengantarkan PlayStation untuk diservis di toko tersebut.
Setelah dirinya pulang, ke rumah pihak toko kembali menghubungi anak Chalik dengan mengatakan PS tersebut tidak bisa diperbaiki.
"Jadi sang anak tersebut kembali ke toko untuk mengambil kembali ps miliknya. Namun pihak toko meminta si anak untuk bayar Rp 100 untuk biaya administrasi. Karena tak membawa uang ia kembali ke rumah dan menceritakan kepada sang ayah," ujarnya, Selasa (25/9/2018).
Sambung Danlanud, Pelda Muhammad Chalik langsung mendatangi toko untuk menanyakan kepada pemiliknya kenapa membayar padahal tidak bisa diperbaiki.
"Setelah ditanya Pelda Muhammad Chalik ternyata Rp 100 ribu tersebut untuk biaya kwitansi dan check-in trouble. Tak terima, ia pun langsung protes," kata Kolonel (Pnb) Dirk Poltje Lengkey.
Diduga berawal dari kejadian tersebut, pemilik toko yang diketahui bernama Jhoni dan petugas jaga parkir bernama Jaya (38) langsung menyekap korban ke dalam ruko miliknya sembari memukulinya.
"Atas kejadian tersebut, anggota kami melakukan konfirmasi pasca kejadian. Mengamankan yang diduga menjadi pelaku bernama Jhoni dan Jaya," kata Danlanud Kol Lengkey.
Atas kejadian tersebut, pemilik servis dan rental PlayStation Tomb Raider meminta maaf kepada korban Pelda Muhammad Chalik.
Jhoni pemilik usaha PlayStation (PS) Tomb Rider service center pada hari ini, dengan pernyataan setulus hati meminta maaf kepada pihak TNI khususnya TNI AU Lanud Soewondo.

"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Anggota TNI AU Lanud Soewondo, kepada korban Muhammad Chalid," ujarnya.
Namun terkait kabar pengerusakan oleh puluhan anggota TNI, TribunJakarta.com belum mendapat konfirmasi dari pihak berwenang. (TribunJakarta.com Erlina F Santika/Tribun-Medan.com M Fadli)