IDI Usulkan Iuran BPJS Dinaikkan, Begini Respon Jokowi
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebelumnya bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/9/2018).
TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Joko Widodo mempertimbangkan usulan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk menaikkan iuran peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan non PBI (penerima bantuan iuran).
"Semuanya masih dikalkulasi, saran dari IDI baik tapi apapun harus dihitung, pokoknya dihitung," ujar Presiden Jokowi di Jakarta, Selasa (25/9/2018).
Usulan kenaikan iuran non PBI, menurut Jokowi, dapat saja dilakukan pemerintah ke depannya.
Sebab, BPJS Kesehatan terus mengalami defisit keuangan.
• Anies Baswedan Sebut Pelayanan RSUD DKI Jakarta Tak Terganggu Persoalan BPJS
Semuanya akan tergantung dengan kalkulasi dan kajian yang tengah dilakukan pemerintah.
"Kalau memungkinkan kenapa tidak (pemerintah menaikkan iuran), tapi masih dihitung," ucap Jokowi.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebelumnya bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/9/2018).
• Anies Jamin Pelayanan RSUD Tak Terganggu karena Kendala BPJS Kesehatan
Selain mengundang Presiden Jokowi ke Muktamar IDI ke-30 di Samarinda, dalam pertemuan tersebut juga turut dibahas mengenai masalah BPJS Kesehatan.
IDI menilai, defisit yang terjadi di BPJS disebabkan karena sistem yang belum terbuka dan transparan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Presiden Jokowi Pertimbangkan Usul IDI Naikkan Iuran BPJS Kesehatan"