G30S PKI
Monumen Pancasila Sakti, Riwayatmu Kini
Monumen Pancasila Sakti didirikan sebagai upaya memperingati tragedi G30S/PKI sekaligus mengenang jasa tujuh pahlawan revolusi yang tewas
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Monumen Pancasila Sakti didirikan sebagai upaya memperingati tragedi G30S/PKI sekaligus mengenang jasa tujuh pahlawan revolusi yang tewas dalam peristiwa berdarah tersebut.
Monumen seluas 14,6 hektar ini awalnya dibangun pada tahun 1967 atau dua tahun setelah peristiwa G30S/PKI.
"Yang pertama dibangun ini cukup untuk menutupi sumur, awal dibangun pertengahan Agustus 1967," ujar Kasubsi Bimbingan dan Informasi Monumen Pancasila Sakti Mayor Caj Edy Bawono, Sabtu (29/9/2018).
Pembangunan tersebut hanya berlangsung kurang dari dua bulan karena pada tanggal 1 Oktober, ditandai dengan peletakan lambang bintang pada bagian bawah cungkup oleh Presiden Soeharto.
"Tanda bintang melambangkan Angkatan Darat (AD) karena seluruh perwira yang gugur di lubang itu dari AD," ujarnya kepada TribunJakarta.com.
Kemudian pembangunan dilanjutkan kembali dengan pembangunan tugu Pahlawan Revolusi hingga restorasi tiga rumah yang digunakan oleh PKI dalam melancarkan aksinya tersebut.
"Kami menyebutnya ring satu, pembangunan berlangsung selama lima tahun dan pada tanggal 1 Oktober 1972 diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto," kata Edy.
• Dibangun untuk Peringati G30S/PKI, Intip Kondisi Monumen Pancasila Sakti Kini
• Melihat Sepak Terjang Kekejaman PKI di Museum Pengkhianatan PKI dan Museum Paseban
• Noda Darah dan Cincin Kawin Jadi Saksi Perjuangan Pahlawan Revolusi Saat G30S PKI
Kemudian, barulah Museum Diorama Pancasila Sakti atau yang sekarang disebut sebagai Museum Paseban dibangun.
"Di museum Paseban ada 16 diorama yang menggambarkan sebelum, saat, dan setelah peristiwa G30S," ucap dia.
"Diresmikan tanggal 1 Okotber 1981 oleh Presiden Soeharto dan kembali diresmikan pada tahun 2013 setelah selesai direnovasi," tambahnya.
Setelah itu, barulah Museum Pengkhiatan PKI (Komunis) yang didalamnya terdapat 34 diorama yang menggambarkan sepak terjang aksi teror yang dilancarkan PKI dari tahun 1945 hingga 1974 dibangun.
"Museum Pengkhiatan PKI (Komunis) ini baru diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1992," ujarnya.
Dikatakan Edy, saat ini Monumen Pancasila Sakti berada di bawah naungan Pusat Sejarah (Pusjarah) TNI yang terletak di Jalan Gatot Subroto No 16, Kuningan Barat, Jakarta Selatan.
"Monumen Pancasila Sakti ini berada di bawah naungan Pusjarah TNI bersama empat museum dan empat monumen lainnya yang tersebar di beberapa wilayah," kata dia.