Gempa di Donggala

Jenazah Atlet Paralayang Kembali Ditemukan di Reruntuhan Bangunan Hotel Roa Roa

“Yang sudah ditemukan empat orang, kemarin lusa magrib itu satu ofisial, kemarin sore dua atlet asal Sulut, dan hari ini satu atlet asal Jawa Timur."

Editor: Wahyu Aji
KOMPAS.com/ROSYID A AZHAR
Hotel Roa Roa di kawasan Maesa di Kelurahan Lolu Timur, Kota Palu, luluh lantak dihantam rangkaian gempa yang melanda Sulawesi Tengah. Puluhan tamu belum diketahui nasibnya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH – Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PB FASI, Hening Paradigma mengatakan bahwa pagi ini, Selasa (2/10/2018) atlet paralayang yang menjadi korban gempa dan tsunami di Palu kembali ditemukan.

“Ya tadi sekitar jam sembilan lebih seperempat itu sudah ditemukan atlet bernama Ardi Kurniawan asal Malang Jawa Timur. Saat ini sedang koordinasi apakah dikirim ke Malang atau di sana, tapi pihak keluarga menginginkan di Malang,” kata Hening Paradigma saat dihubungi Tribunnews melalui sambungan telepon.

Dengan ditemukan Ardi, hingga saat ini korban meninggal atlet paralayang mencapai tiga orang dan satu ofisial.

“Yang sudah ditemukan empat orang, kemarin lusa magrib itu satu ofisial, kemarin sore dua atlet asal Sulut, dan hari ini satu atlet asal Jawa Timur,” ujarnya.

Dua korban meninggal atlet paralayang asal Sulawesi Utara yakni Glenn Mononutu, warga kelurahan Winagun, Malalayang Manado dan Petra Mandagi, warga Desa Kalasey, Mendolang, Minahasa. Sedangkan satu ofisal wanita bermana Rachmat Sauma.

Berdasarkan data yang dihimpun resmi PB FASI, dari 11 orang termasuk ofisial yang diidentifikasi hilang, hingga kini baru empat yang ditemukan.

Untuk mepercepat menemukan korban yang masih hilang. PB FASI pun mengirim tim ke Palu.

Ponsel Terus Berdering, Cerita Sutopo Kasih Informasi Bencana Meski Lawan Kanker Paru Stadium 4B

Melihat Proses Uji Coba Tilang Elektronik, Pakai CCTV Berakurasi Tinggi dan Lokasi Disembunyikan

“Ya sebentar lagi dua orang sudah akan mendarat di Palu, ini sekarang sudah terbang dari Makassar. Tujuan mereka mempercepat proses di lapangan, terutama untuk anggota kita kan masih ada yang hilang ini perlu kita cari. Jadi misal ada kesulitan alat berat, koordinasi dengan pusat bisa lebih cepat,” katanya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved