Gempa di Donggala
Pasokan Makanan Tidak Ada, Ribuan Tahanan Lapas Palu Diberi Waktu Temui Keluarga Hingga Kamis Ini
Warga Binaan Pemasyarakatan diizinkan keluar dari rutan dan lapas yang terkena dampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah untuk menemui keluarga
Penulis: Suci Febriastuti | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Suci Febriastuti
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) diizinkan keluar dari rutan dan lapas yang terkena dampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah untuk menemui keluarganya hingga Kamis (4/10/2018) mendatang.
Bukan tanpa syarat, Ade Kusmanto Kabag Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan mengatakan mereka wajib lapor diri terlebih dahulu.
"Semua WBP lapas palu diizinkan keluar bertemu dengan keluarga dengan syarat wajib lapor sampai hari Kamis karena belum ada pasokan bahan makanan," kata Ade kepada TribunJakarta.com, Selasa (2/10/2018).
Bagi yang sudah kembali ke lapas atau rutan, Ade mengatakan mereka akan ditampung di tenda halaman lapas dengan penjagaan.
Hal ini dilakukan karena kondisi Lapas Palu rusak parah 80 persen, sedangkan untuk Rutan Donggala sudah terbakar habis dan tidak ada WBP yang tinggal di rutan.
"Namun sampai saat ini belum ada WBP yang kembali ke Lapas Palu," kata dia.
• Pemkot Bekasi Kumpulkan Rp 19 Juta dari Kegiatan Salat Gaib untuk Korban Bencana di Palu-Donggala
• Gempa Bumi di Donggala dan Palu, Sudjiwo Tedjo: Yang Tertimpa Musibah Belum Tentu Celaka
• Kesaksian Seorang Wartawan Saat Gempa dan Tsunami di Palu, Bisa Jadi Mayat Jika Terlambat 5 Detik
Diketahui, saat ini warga binaan yang awalnya belum kembali ke lapas dan rutan pasca gempa sebanyak 1.425 orang sekarang berkurang menjadi 1.357 orang.
"Yang ada di dalam sebanyak 1.863 orang dari jumlah seharusnya 3.220 orang," sebutnya.