Liga Indonesia
Sanksi Berat Persib Bandung Sebuah Kegilaan, Mario Gomez Gusar, Hingga Singgung Arema FC
Pelatih Mario Gomez gusar atas sanksi yang diterima Persib Bandung dari Komdis PSSI. Ada kegilaan di balik sanksi ini.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Muhammad Zulfikar
Mulanya, Mario Gomez enggan menanggapi sanksi Komdis PSSI karena menyeret Persib Bandung sebagai klub, pemain, ofisial, suporter, panpel dan lainnya.
Semua sanksi itu adalah buntut dari panasnya lanjutan Liga 1 2018 pekan ke-23 kontra Persija Jakarta, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Minggu (23/9/2018).
"Jika ini sudah ditetapkan, saya ingin lebih dulu bicara dengan manajemen, Ezechiel (N'Douassel), dengan semua pemain. Karena bagi saya jika ini betul maka benar-benar gila," dia menambahkan.
Maung Bandung itu dihukum menjalani laga kandang usiran di luar Pulau Jawa pada sisa Liga 1 2018 hingga pertengahan musim depan.
Sementara itu, Ezechiel N'Douassel dihukum larangan bertanding sebanyak lima kali.
Lalu, Jonathan Bauman dapat larangan main untuk dua pertandingan dan Bojan Malisic tak bisa main pada empat pertandingan karena sanksi.
Sedangkan Ardi Idrus mendapat teguran keras.
Panpel Persib juga tak luput berupa hukuman berupa larangan ikut serta kegiatan klub selama dua tahun kepada ketua panpel.
Ada juga denda Rp 100 juta, serta kewajiban memerangi & melarang rasisme serta tulisan provokasi serta slogan yang menghina pada spanduk, poster, baju dan atribut lainnya dengan cara apa pun.
"Tentu saja, ini berlebihan. Saya tidak mau bermain jika seperti ini. Kami lebih baik tidak usah bermain," ungkap Mario Gomez dengan nada kecewa.
9 sanksi untuk Persib Bandung
Komdis PSSI menjatuhkan banyak sanksi yang diumumkan Selasa (2/10/2018) siang, baik untuk ofisial, pemain, sampai panpel Persib.
Memang, buntut dari laga tersebut Persib Bandung menang 3-2 atas Persija Jakarta.
Tapii, Komdis PSSI telah menggelar sidang pada Senin (1/10/2018) dan menyimpulkan beberapa pelanggaran kode disiplin.
Rupanya, suporter Persib Bandung tak hanya menganiaya Haringga Sirla, suporter Jakmania, hingga tewas sebelum laga.