Ratusan Sopir Angkot Geruduk Dishub dan Pemkot Protes Trans Kota Tangerang

Unjuk rasa itu oleh para pengemudi angkutan kota ini didasari menuntut pemerintah kota Tangerang untuk menghapus rute trans kota Tangerang koridor II.

TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Ratusan sopir angkot mendemo Dishub kota Tangerang, Kamis (3/10/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Sebanyak 300 pengemudi angkutan kota rute Perum 1, 2, 3 dan 4 jurusan Poris Plawad kota Tangerang berunjuk rasa di depan Kantor Dinas Perhubungan kota Tangerang, Kamis (3/10/2018).

Unjuk rasa itu oleh para pengemudi angkutan kota ini didasari menuntut pemerintah kota Tangerang untuk menghapus rute trans kota Tangerang koridor II.

Hal tersebut lantaran jalur rute Trans Kota Tangerang dianggap mengambil jalur angkutan umum konvensional.

Abas, ketua paguyuban pengemudi jasa transportasi kota Tangerang menyatakan, diberlakukannya bus Trans kota Tangerang koridor II dengan rute Terminal Poris Plawad-Perum, hingga ke pasar Malabar membuat pendapatan pengusaha jasa angkutan kota dan pengemudi menurun drastis.

"Kita minta Pemkot Tangerang menghapus Trans Kota Tangerang koridor II, dengan beroperasinya rute tersebut, kami pengusaha dan pengemudi sangat merugi beberapa bulan ini," ucap Abas di Kantor Dishub Kota Tangerang.

Diungkapnya, koridor II trans kota Tangerang tersebut, memiliki rute perjalanan dari Terminal Poris Plawad-Perum 1,2,3 dan 4. Hingga ke Jatake, Binong Permai, Pasar Malabar sampai ke Perumnas Harapan Kita

Sejak dioperasikan Trans kota Tangerang ini, pendapatan kami pengemudi susut sampai 70 persen. Bagaimana kami bisa setoran, buat bekal anak-istri, kami sehari-hari saja keteteran,” kata dia.

Menurutnya, Dinas Perhubungan kota Tangerang tidak melakukan kajian dan pencermatan mendalam, atas operasional trans kota Tangerang, yang akibatnya sangat terasa bagi pengemudi angkota di rute tersebut.

“Kami minta rute itu dihapus. Karena jalan ke Perum 1,2,3 dan 4 ini bukanlah jalan protokol, bukan jalan Provinsi, ini jalan lingkungan ke akses-akses rumah warga,” katanya.

Dalam tuntutanya, para pendemo berjanji akan menggelar aksi selama dua hari, apa bila demo mereka diacuhkan dan tidak ada respon dari Pemkot Tangerang.

"Setelah dari kantor Dishub kami akan long march ke kantor Wali Kota Tangerang, kalau tuntutan kami tidak diberikan solusi, demo akan kami gelar sampai Jumat," tegas Abas.

Dikesempatan yang sama, Kabag Ops Polres Metro Tangerang Kota, AKBP Sucipto menerangkan, pengamanan akan dilakukan secara terbuka dan tertutup.

Ia menerjukan sebanyak 157 personel untuk mengamankan demo para sopir angkutan umum dan mengawal hingga Pemkot Tangerang.

Terungkap Bocah Kecil yang Ingin Ikut Jokowi di Palu, Cerita Soal Ibunya Mengharukan

Ratna Sarumpaet Berbohong, Langkah Prabowo-Sandiaga dan Desakan Tim Jokowi

Ridwan Kamil Tuntut Keadilan, Nilai Sanksi PSSI Terhadap Persib Bandung Terlalu Berlebihan

"Kami kerahkan 157 anggota, untuk mengawal pendemo khususnya di objek-objek vital kantor Dishub dan Wali Kota Tangerang. Konvoi mereka juga kami kawal sampai mereka selesai berdemo," terang dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved