Timnas Indonesia

Jelang Piala AFF 2018, PSSI Beberkan Tantangan dan Catatan Luis Milla

Tisha mengatakan, Luis Milla masih tetap dijadwalkan akan datang ke Tanah Air pada Selasa (9/10/2018).

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
BolaSport.com/Herka Yanis Pangaribowo
Luis Milla 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha, memberikan update terbaru terkait kabar pelatih untuk membesut timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

Turnamen terbesar se-Asia Tenggara itu akan mulai digelar pada 8 November sampai 15 Desember mendatang, namun sampai saat ini PSSI belum menunjuk siapa pelatih yang pantas mengarsiteki timnas Indonesia.

PSSI memang sudah memutuskan untuk memperpanjang kontra Luis Milla selama satu tahun ke depan.

Akan tetapi sosok pelatih asal Spanyol itu baru mendengar keinginan PSSI, namun belum bisa memutuskan apa setuju kembali melatih timnas Indonesia.

Tisha mengatakan, Luis Milla masih tetap dijadwalkan akan datang ke Tanah Air pada Selasa (9/10/2018).

Saat ini, mantan pemain Barcelona dan Real Madrid itu masih berada di Spanyol mengurusi lisensi kepelatihan UEFA Pro.

"Update pelatih untuk Piala AFF 2018, pembicaraan dengan Luis Milla masih terus kami lakukan dan ia akan datang ke Indonesia pada 9 Oktober," kata Tisha.

Saat Luis Milla tiba, tentu saja pelatih berusia 51 tahun itu terlebih dahulu membahas nilai kontrak dengan PSSI.

Sejauh ini federasi sepak bola Indonesia itu masih belum menemui kata sepakat untuk nilai kontrak dengan Luis Milla.

PSSI juga sudah punya rencana apabila saat negosiasi kontrak Luis Milla tidak mau menerima tawaran tersebut.

Namun sayangnya Tisha tidak mau membeberkan rencana ke depannya seperti apa.

"PSSI akan antisipasi, kami punya plan A dan B, dalam dua atau tiga hari ke depan, saya akan melaporkan ini kepada Komite Eksekutif PSSI untuk diambil keputusan mengenai proses dan pelatih senior Luis Milla," ucap Tisha.

Tantangan Luis Milla
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, berbicara tentang tantangan berat yang bakal dihadapi Luis Milla apabila tetap menjadi pelatih timnas Indonesia.

Meskipun telah gagal memenuhi target terakhirnya yakni melaju hingga fase semifinal Asian Games 2018, Luis Milla tetap berhasil mencuri hati publik.

Publik pun sebelumnya telah ramai-ramai menyuarakan keingginan agar PSSI kembali menggunakan jasa Luis Milla.

Pelatih pelatih asal Spanyol tersebut dinilai mampu membawa dampak besar terhadap perubahan gaya main skuat Merah Putih.

Namun demikian, satu hal yang menjadi sorotan federasi ialah rekor pertandingan yang diciptakan oleh skuat Merah Putih.

Padahal, kata Tisha, yang menjadi ukuran keberhasilan timnas level senior ialah hasil pertandingan.

Tentu, hal ini sangat berbeda dengan timnas di level kelompok umur seperti timnas U-16, U-19 atau U-23.

Pasalnya, tuntutan utama timnas di level kelompok umur ialah program pengembangan.

Di mana yang menjadi ukuran kesuksesan ialah keberhasilan para pemain untuk berhasil menembus timnas di level yang lebih atas.

"Orang boleh berbahagia dengan gaya bermain kita. Tapi prosesnya sudah dua tahun dan di level timnas senior itu mempertanyakan hasil, bukan lagi soal development," kata Ratu Tisha.

"Kita akan tantang Milla apakah siap untuk ada di posisi itu," ujarnya.

Catatan Luis Milla
Kepastian masa depan Luis Milla di jajaran kursi pelatih timnas Indonesia mendapatkan tanggapan dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria.

Kali ini, Luis Milla akan dihadapkan pada tantangan baru, yakni membawa timnas Indonesia berjaya di ajang Piala AFF 2018.

Adapun Piala AFF 2018 akan berlangsung pada 8 November hingga 15 Desember 2018.

Namun, sampai saat ini belum ada kepastian apakah pelatih asal Spanyol itu akan kembali menukangi skuat Merah Putih atau tidak.

Sementara dari kabar yang berhembus, Milla akan tiba di Tanah Air pada 9 Oktober mendatang.

"Karena memang belum melewati itu (deadline). Kami bicara itu dulu. Seperti yang diketahui bersama kalau teman-teman mengumpulkan statistik rekor timnas, sebetulnya kalau persiapan selama dua tahun dan dilihat itu kita tidak pernah menang melawan tim-tim yang sifatnya besar," ujar Ratu Tisha di Jakarta, Rabu (4/10/2018).

Milla memiliki banyak catatan sebab dinilai masih gagal mendulang kemenangan kontra lawan dengan ranking di atas Indonesia.

"Melawan Suriah, Bahrain, Korsel, Korut, Uzbekistan, padahal tim-tim yang datang itu lapis dua lho. Kemudian lawan Thailand dua kali kalah dan seri. Kita uji coba terus itu."

"Kita hanya sempat menang di Tsunami Cup itupun lawannya Mongolia, Brunei serta Laos."

Video Kemeriahan Kirab Obor Asian Para Games 2018 di Kampung Branding

Pengunjung Antusias Berburu Tiket Perjalanan di Hari Pertama GATF 2018

"Jadi kami harus melakukan evaluasi secara menyeluruh karena Piala AFF 2018 tantangannya lebih besar lagi."

Timnas Indonesia akan menjalani dua laga uji coba melawan timnas Myanmar dan timnas Hong Kong sebagai persiapan Piala AFF 2018.

Laga melawan timnas Myanmar digelar pada 10 Oktober, sementara kontra Hong Kong pada 16 Oktober 2018.

Sebelumnya, PSSI belum pernah mengumumkan dimana kedua laga berstatus FIFA A Match Day itu akan dimainkan.

Kini, PSSI telah memutuskan bahwa kedua laga itu akan dimainkan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.

"Stadion yang akan digunakan untuk uji coba timnas senior adalah di Wibawa Mukti," kata Ratu Tisha.

"Karena Stadion Patriot (Chandrabhaga) dan Pakansari dalam pemeliharaan rumput untuk Piala Asia U-19 2018," ujarnya menjelaskan.

Tisha juga mengungkapkan bahwa Bima Sakti akan menjadi pelatih interim untuk kedua laga tersebut.

"Coach interim ini dengan Bima Sakti, sambil menunggu kepastian administrasi dengan Luis Milla," tuturnya.

"Apapun keputusan rapat Exco nantinya, kami akan melihat perkembangan Luis Milla dan soal ketersediaan waktu Luis Milla," ucapnya. (Tribunnews.com/BolaSport.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved