Update BNPB: 1.571 Korban Meninggal Akibat Gempa dan Tsunami di Sulteng
Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), kembali melansir data terkini korban jiwa yang disebabkan oleh musibah gempa dan tsunami Palu
Penulis: Nawir Arsyad Akbar | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, MATRAMAN - Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), kembali melansir data terkini korban jiwa yang disebabkan oleh musibah gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu, Sulawesi Tengah dan wilayah terdampak lainnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan, hingga Jumat (5/10/2018) pukul 13.00 WIB, sebanyak 1.571 orang meninggal dunia di Kota Palu dan wilayah terdampak lainnya akibat gempa dan tsunami.
"Total korban yang meninggal dunia sebanyak 1.571 orang meninggal dunia tersebar di sejumlah wilayah. Kemarin tim SAR gabungan menemukan banyak korban meninggal," ujar Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat (5/10/2018).
Sutopo menjelaskan, bahwa saat ini korban luka berat sebanyak 2.549 orang, yang dirawat di sejumlah rumah sakit yang berada di Kota Palu dan sekitarnya.
Adapun jumlah pengungsi saat ini masih sama dengan data kemarin, yaitu sebanyak 70.821 orang yang tersebar di 141 titik di Kota Palu dan sekitarnya.
Sedangkan, terdapat 152 korban tertimbun, dan 113 orang di sejumlah wilayah, seperti Pantoloan Induk, Donggala, Palu, dan wilayah lainnya.
"1.551 jenazah sudah dimakamkan massal di TPU Poboya, Pantoloan, dan pemakaman keluarga," ujar Sutopo.
• Cerita Haru Gelandang Persija Saksikan Langsung Keadaan Palu Setelah Gempa dan Tsunami
• Ibu-ibu Pasangkayu Dirikan Warung Gratis untuk Relawan dan Korban Gempa Palu-Donggala
• Ribuan Korban Gempa dan Tsunami Palu-Donggala Tiba di Makassar Hari Ini
Sutopo menambahkan, bahwa jumlah jenazah yang dilansir oleh BNPB adalah korban yang sudah diidentifikasi dan diverifikasi oleh tim SAR gabungan.
Hingga saat ini, proses evakuasi masih dilakukan dan sudah menggunakan alat berat yang akan memudahkan proses pencarian korban, terutama yang berada di reruntuhan bangunan.
"Untuk percepatan penanganan darurat, 27 unit pesawat dikerahkan untuk operasi lapangan. 3 helikopter dikerahkann untuk distribusi bantuan" ujar Sutopo.