Polemik Ratna Sarumpaet
Dituduh Sebarkan Kebohongan Ratna Sarumpaet dan Dilaporkan ke Polisi, Fadli Zon Sebut Pengalihan Isu
Dituduh sebarkan kebohongan Ratna Sarumpaet dan dilaporkan ke polisi, Fadli Zon sebut hal tersebut merupakan pengalihan isu.

TRIBUNJAKATA.COM - Kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet, mantan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Sandiaga Uno, hanya dianggap urusan sepele alias pepesan kosong oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
"Sebenarnya ini kan pepesan kosong, nggak ada apa apanya. Orangnya jelas kok ngaku berbohong, ya sudah selesai," ucap Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (5/10).
Menurutnya, baru menjadi masalah manakala Ratna tak mengakui kebohongannya.
Fahri Hamzah dilaporkan ke polisi karena dituduh ikut menyebarkan berita bohong yang disusun Ratna Sarumpaet.
Namun ia mengaku tidak berniat melaporkan balik sang pelapor.
"Sebenarnya sih ingin (melaporkan balik), cuma malas. Ada isu lain yang lebih besar, isu bencana dan sebagainya, isu kurs dolar, kemarin juga ada isu pembobolan 14 bank," ungkap Fadli.
Menurutnya kasus Ratna Sarumpaet merupakan pengalihan isu.
"Mungkin pihak pihak yang melapor itu ingin agar isunya fokus ke masalah Ratna Sarumpaet ini, silakan saja," kata Fahri.
Sedang Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengungkap kembali kronologis pengakuan Ratna Sarumpaet soal penganiayaan yang dialaminya.
• Ratna Sarumpaet Terima Rp 70 Juta dari Pemprov DKI Jakarta, Begini Tanggapan Anies Baswedan
• Jalani Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Ratna Sarumpaet Dibawakan Pakaian dan Obat-obatan
Pengakuan itu bermula dari foto lebam yang dikirim Ratna.
"Dia mengirim foto ke saya, kepada ajudan Prabowo, Said Iqbal, ditulis 'off the record' pada 21 September malam," ucap Fadli di media center Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat.
Setelah menerima foto itu, lanjut Fadli, dia langsung menanyakan kepada Ratna siapa sosok bewajah lebam tersebut.
"Saya bisa tunjukkan WA saya sama RS (Ratna Sarumpaet). Kalau misalnya ada yang menyadap, buka saja sadapannya. Saya langsung katakan itu siapa, karena saya nggak kenal. Itu aku, kata Ratna," ungkapnya.
Membaca jawaban Ratna, Fadli Zon menghubunginya via telepon.
Dalam percakapan itu, Ratna kemudian mengaku dianiaya.
"Langsung saya telepon. Lho mengapa Bu Ratna? Saya dianiaya (jawaban Ratna). Kapan terjadinya, terus mengapa baru sekarang? Mengapa nggak lapor polisi," Fadli Zon.
Cerita berlanjut pada 30 September 2018. Fadli secara langsung mengunjungi Ratna di kediamannya, Jalan Kampung Melayu Kecil 5, Tebet, Jakarta.
Ikut dirugikan
Ia mendatangi rumah Ratna sekira pukul 15.00 WIB setelah menghadiri penyambutan obor Asian Para Games di Gedung DPR.
"Saya mendengarkan kronologi yang diceritakan Bu RS. Saya anjurkan lapor ke polisi, buat visum, ini harus diungkap ke publik karena membahayakan. Saya lihat secara fisik lebam lebam. Terus waktu sebelum saya ke luar dari rumahnya, dia bilang, aku sangat down, saya nggak terima perlakuan negara ini kepada saya. Itu kata dia," beber Fadli.
Fadli mengaku berulang kali meminta Ratna melapor ke polisi dan melakukan visum.
Namun, ungkap Fadli, Ratna tidak mau kasus penganiayaan itu menjadi konsumsi publik.
"Tiba tiba Selasa pagi dan Senin malam banyak beredar foto foto itu di WhatsApp. Saya nggak tahu dari mana beredarnya kabar RS dianiaya," kata Fadli.
Fadli kemudian menelepon Ratna.
"Saya tanya Bu Ratna ini foto sudah beredar, sudah ada beritanya, bagaimana ini saya harus menjawab. Akhirnya dia bilang silakanlah,'" lanjut Fadli.
• Ekonomi Palu Mulai Menggeliat Pasca Gempa dan Tsunami, Satu Toko Dijaga Dua Orang Tentara
• Bertemu Selama 20 Menit, Jokowi Kaget Sutopo Idap Kanker Paru-paru
Kemudian, berita bohong itu menjadi 'bola liar'.
Fadli mengungkapkan Ratna meminta bertemu Prabowo Subianto, dan tokoh lainnya, seperti Amien Rais dan Said Iqbal.
"Ia menceritakan kembali apa yang terjadi. Tentu Pak Prabowo merasa terusik. Pak Prabowo ini orang yang selalu berusaha membela kalau ada yang meminta bantuan,"ucap Fadli.
Fadli, Prabowo, dan tim pemenangannya percaya, mengingat Ratna memiliki reputasi baik.
Menurut Fadli, Prabowo juga berulang kali meminta Ratna melapor ke polisi.
"Oleh karena itu, Pak Prabowo kemudian menggelar konferensi pers. Ini bukan suatu skenario yang kami tahu. Kami tidak tahu ini sebuah kebohongan. Setelah itu Pak Prabowo menulis surat untuk Kapolri, meminta waktu dan meminta ini diselidiki," ungkap Fadli.
Fadli mengaku tak menyangka pengakuan Ratna tersebut ternyata sebuah kebohongan.
Pihaknya ikut merasa dirugikan atas cerita bohong yang dibuat oleh Ratna Sarumpaet.
"Kita kalah, aktingnya dahsyat sekali. Nah tinggal ditelusuri saja di belakang ini apa. Saya setuju polisi melakukan penyelidikan. Apa motifnya, yang transparan semua, jelas," ujar Fadli. (tribunnetwork/tim)