Pilpres 2019
TERPOPULER - Prabowo Dibohongi Ratna Sarumpaet, Rachland Nashidik Analogikan dengan Pengemis
Prabowo Subianto diminta mundur dari pencapresan, Rachland Nashidik lantas memberikan komentar dan menyebut kekuasaan Jokowi.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrulah menyindir keras kepada calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, karena ikut menyebar berita bohong tentang Ratna Sarumpaet.
Dikutip TribunJakarta.com dari Surya.com, Inas Nasrulah menyarankan Prabowo Subianto untuk mundur dari pencapresan.
"Kalau Prabowo jantan karena sudah melakukan tuduhan keji, maka seyogianya mundur dari pencapresan dan rakyat Indonesia akan mengenang Prabowo sebagai super negarawan, keren kan?" ujarnya.
Pasalnya menurut Inas Nasrulah Prabowo Subianto begitu mudahnya termakan kebohongan Ratna Sarumpaet.
Inas Nasrulah mengatakan sebagai mantan militer seharusnya Prabowo Subianto mencari kebenaran soal kasus Ratna Sarumpaet dan tak hanya percaya dari ucapan seseorang saja.
• Ketua RW Sebut Ratna Sarumpaet Tunjukan Obat Lebam Pada Polisi saat Penggeledahan
• Ratna Sarumpaet Resmi Ditahan Polisi
"Mantan jenderal, pastinya punya intelijen yang mumpuni dong, seharusnya bisa mencari informasi yang akurat dan bukan hanya dari bacotnya Fadli Zon," ujar Inas pada Kamis (4/10/2018).
Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Rachland Nashidik lantas menanggapi usulan Prabowo mundur dari pencapresan.
"Jadi lantaran Pak Prabowo korban dusta Ratna Sarumpaet, kalian mau Pak Prabowo mundur dari Pilpres?" tulis Rachland Nashidik, pada Jumat (5/10/2018).
Rachlad Nashidik mengatakan apabila Prabowo Subianto mundur, itu dapat diartikan Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi presiden tanpa harus melalui proses pemilihan.
"Lalu Pak Jokowi dapat 2 periode tanpa harus bertanding?" tulis Rachland Nashidik.
• Pensiun dari Bintang Panas dan Jadi Presenter Olahraga Pendamping, Mia Khalifa Akui Lelah, Ada Apa?
• Sekjen PAN Pertanyakan Pemanggilan Amien Rais oleh Polisi Soal Kebohongan Ratna Sarumpaet
Rachland Nashidik lantas menganalogikan kasus kebohongan Ratna Sarumpaet dengan pengemis.
Menurut Rachland Nashidik apabila pengemis datang seseorang pasti akan langsung memberikan uang kepada si pengemis itu tanpa melalukan penyelidikan terlebih dahulu.
Rachlad Nashidik mengatakan permalasahan apakah si pengemis itu bohong atau tidak adalah urusan moralitas dirinya sendiri.
"Ada pengemis ngetok rumah lu, minta duit. Apa lu selidiki dia dulu: Pengemis asli atau bukan? Kan nggak. Yang lu lakukan: lu kasih aja itu duit. Perkara dia bohong atau gak, itu urusan dia dengan moralnya sendiri," tulis Rachland Nashidik.
Hal tersebut disampaikan Rachland Nashidik melalui media sosial, Twitter.
Pernyataan tersebut dicuit sekitar dua jam yang lalu.
Dikutip TribunJakarta.com dari Tribunnews.com Koordinator Juru Bicara Prabowo‑Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak angkat suara terkait desakan mundurnya Calon Presiden nomor urut 2 dari pencapresan, karena turut menyarakan kebohongan Ratna Sarumpaet.
Dahnil Simanjuntak menegaskan, Prabowo tidak berbohong.
Sebaliknya, menurut dia, Prabowo menjadi korban kebohongan Ratna Sarumpaet.
"Pak Prabowo adalah capres korban kebohongan dan dibohongi," tepis Dahnil Simanjuntak.
Karena itu, kata dia, bukan Prabowo yang harus mundur. Menurut dia, capres yang sering berbohong dalam kepemimpinannya harus mundur.
"Yang harus mundur itu adalah capres yang sering berbohong dalam kepemimpinannya, yang berbohong kabinet akan ramping, Yang berbohong bahwa pertumbuhan ekonomi akan tumbuh 7 persen, yang berbohong tidak akan impor pangan dan lain‑lain," jelas Dahnil Simanjuntak.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra yang juga wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo‑Sandi, Ahmad Muzani mengatakan meski diterpa kasus Ratna Sarumpaet, pihaknya tetap solid dalam menghadapi Pemilu Presiden 2019.
Menurutnya kasus Ratna Sarumpaet tersebut merupakan bagian dari ujian.
"Semua solid. Tetap yakin bahwa ujian untuk kemenangan akan selalu kita hadapi. Mungkin akan lebih berat lagi daripada ini," ujar Muzani.
Menurut Muzani capres Prabowo Subianto sudah biasa menghapi ujian tersebut.
• Fakta-fakta Penahanan Ratna Sarumpaet: Ditahan 20 Hari ke Depan Hingga Pertimbangan Polisi
• Jelang Piala AFF 2018, PSSI Beberkan Tantangan dan Catatan Luis Milla
Prabowo sudah berkali kali dikhianati dan dibohongi, sehingga kasus Ratna tidak akan mempengaruhi pencalonannya di Pilpres 2019.
"Pak Prabowo berkali‑kali menghadapi situasi kayak begini dikhianati, dibohongi dikibuli biasa itu, jadi beliau itu menghadapi situasi kayak gini bukan hal yang pertama," katanya.
"Nanti akan ada ujian yang lebih berat daripada ini biasa pemimpin itu harus menghadapi ujian‑ujian untuk naik kelas," katanya.
Selain itu, menurut Muzani kasus Ratna juga tidak akan mempengaruhi kepercayaan publik kepada Prabowo. Calon Presiden yang diusung Gerindra, PAN, PKS, Demokrat tersebut tetap dipercaya para kiai, habib, masyarakat.
"Orang itu percaya dengan Pak Prabowo. Mana ada yang nggak percaya? Kiai‑kiai percaya, habaib percaya, semua orang‑orang percaya dengan apa yang dinyatakan Pak Prabowo," katanya.