Asian Para Games 2018
Atlet Judo Miftahul Jannah Didiskualifikasi: Pujian Menteri Imam Nahrawi, Hingga Beralih ke Catur
Atlet tunanetra Indonesia, Miftahul Jannah, terkena didiskualifikasi ketika akan bertanding di cabang olah raga blind judo di Asian Para Games 2018
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Muhammad Zulfikar
Miftahul Jannah menyatakan, jika masyarakat perlu mendukung perjuangan atlet.
Sementara itu, rekan-rekan atletnya diharapkan menjadi kebanggaan Indonesia dan meraih medali melebih target.
"Wah alhamdulillah berarti target 16, bisa dapat 26. Amin," papar Imam Nahrawi.
2. Pelatih Miftahul tidak bisa berbahasa Inggris
Ketua Umum Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia, Senny Marbun menyatakan, pelatih judo atlet disabilitas Indonesia tidak mengetahui aturan larangan penggunaan jilbab di kompetisi internasional seperti Asian Para Games 2018.
"Pelatih judo kami tidak dapat berbahasa Inggris dan tidak tahu aturan larangan berjilbab ketika ada rapat delegasi teknis dari Komite Paralimpiade Asia," tuturnya melansir dari Kompas.com.
"Dia juga tidak meminta tolong kepada sesama pelatih untuk menerjemahkan aturan itu. Prinsipnya dalam olahraga tidak ada diskriminasi," lanjut Senny.
• Update Klasemen Medali Asian Para Games 2018, Indonesia Dulang 5 Emas
• Penyandang Disabilitas dan Pendamping Gratis Menonton Pertandingan Asian Para Games 2018 di GBK
• Relawan Dinilai Kurang Koodinasi, Inapgoc Sebut Karena Pergantian Shif Panitia
Senny kemudian meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena NPC juga turut bertanggung jawab sehingga Miftahul Jannah didiskualifikasi.
"Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi pada kejuaraan-kejuaraan internasional berikutnya seperti ASEAN Para Games 2019 dan Paralimpiade Tokyo 2020," imbuhnya.
3. Menpora Sebut tidak ada unsur diskriminasi
Imam Nahrawi menegaskan bahwa permasalahan yang dialami judoka Miftahul Jannah yang tidak boleh bertanding di Asian Para Games lantaran mengenakan hijab adalah murni masalah olahraga.
Menteri asal Bangkalan, Madura itu pun berharap agar permasalahan ini tidak disangkutpautkan ke isu-isu lainnya.
“Jangan dibawa kepada soal-soal di luar olahraga. Ini murni olahraga,” tegas Menpora dalam jumpa pers bersaama Miftahul Jannah di Main Press Center Asian Para Games, GBK Arena, Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Meski demikian, Imam Nahrawi mengaku akan terus mengawal permasalahan ini agar kedepannya Federasi Judo Internasional bisa memberikan ruang bagi judoka yang mengenakan pakaian penutup kepala bisa bermain.
“Kedepan kita minta federasi judo internasioal agar lebih lentur. Bagaimana jilbab yang memungkinkan agar tidak menimbulkan bahaya dan cedera. Didesain ulang karena cabor lain sudah ada seperti renang, taekwondo, wushu dan karate. Judo harus membuat terobosan. Undang desainer terbaik sehingga momen ini tidak terulang di kemudian hari,” kata Menpora.
