Gempa di Donggala
Alasan Ayu Dwi, Dokter Muda yang Pilih Jadi Relawan Medis di Lokasi Bencana Sigi
Hal itulah yang membuat Ayu Dwi Mufidah (24) merasa terpanggil untuk bergabung menjadi dokter relawan ACT.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, SIGI - Bencana yang mengguncang wilayah Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah menggugah hati banyak orang untuk terlibat langsung memberikan bantuan kepada para korban.
Seperti tim relawan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang sigap membantu memberikan bantuan baik untuk evakuasi korban, logistik maupun tenaga medis ke lokasi bencana.
Mereka pun membuka beberapa posko di beberapa titik bencana, termasuk di wilayah yang masih terisolir dan belum banyak mendapatkan bantuan.
Hal itulah yang membuat Ayu Dwi Mufidah (24) merasa terpanggil untuk bergabung menjadi dokter relawan ACT.
Untuk lokasi bencana di Sulawesi Tengah, Ayu mendapat penugasan sebagai dokter relawan di Kabupaten Sigi.
Seperti yang hari ini ia lakukan, Ayu melayani keluhan para warga yang ingin berobat saat ACT membuka bantuan medis di Desa Salua, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi.
Ditugaskan di tempat terisolir dan tanpa aliran listrik dan komunikasi, sama sekali tak menyurutkan semangat Ayu untuk terus mengabdikan dirinya untuk membantu sesama.
Ia begitu sabar mendengarkan setiap keluhan warga untuk kemudian memberikan rekomendasi dan obat agar mereka dapat pulih dan terhindar dari penyakit.
Ayu bercerita mulai menjadi dokter relawan di ACT berawal dari gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kala itu ia ditempatkan untuk menjadi dokter relawan di Kecamatan Tanjung.
"Karena saya merasa terpanggil aja untuk membantu sesama melalui ilmu yang saya tahu selama ini," kata Ayu saat berbincang dengan TribunJakarta.com di Desa Salua, Rabu (10/10/2018).
Ayu baru saja lulus dari Universitas Negeri Jember pada Juni 2018 lalu. Karenanya, saat ini Gadis asal Gresik, Jawa Timur itu memilih memanfaatkan ilmu yang didapatnya untuk membantu sesama.
Karena baginya, tugas utama seorang dokter adalah memang untuk aksi kemanusiaan.
"Kalau di klinik saya hanya melayani pasien saja, tapi kalau disini ada rasa kepuasan tersendiri bila bisa membantu para korban yang sedang terkena musibah," kata Ayu.
Selama menangani pasien di lokasi bencana, Ayu mengatakan keluhan yang paling banyak ditangani yakni penyakit ISPA dan kulit.
Rencananya, ia akan berada di Kabupaten Sigi sampai akhir Oktober mendatang.
• Sesosok Mayat Berambut Ikal Ditemukan Mengapung di Kali Cicere Tangerang
• Vino G Bastian Ungkap Sosok Almarhumah Istri Indro
"Selagi ada kesempatan untuk membantu sesama makanya saya memilih menjadi relawan ditempat bencana," kata Ayu.