Gempa di Donggala
Kompaknya Istri Panglima TNI dan Istri Pasha Ungu Layani Korban Gempa dan Tsunami
Lewat sebuah foto yang diterima, Nanny Hadi Tjahjanto mengangkat sendiri paket bingkisan untuk diberikan kepada korban gempa dan tsunami.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
"Guna memastikan distribusi bantuan secara tepat dan merata, kita lakukan door to door. Kita panggil dan datangkan Lurah, RT, ketua-ketua kelompok pengungsi, lalu bersama-sama bagikan kepada warga," ujar Made.

Ia juga meyakini bahwa kerja anggotanya telah maksimal. Hal ini bisa dilihat dari intensitas kerjanya yang tidak hanya siang hari saja namun juga masih berlanjut di malam hari.
Senada dengan yang disampaikan Dandim, Kopral Dua (Kopda) Basri, Babinsa Kelurahan Lasoani mengatakan, saat terjadi gempa, ia menyelamatkan diri dan keluarganya, bersama-sama warga masyarakat.
"Pada hari kejadian itu, saya hanya bisa berusaha menyelamatkan keluarga. Baru pada hari berikutnya, sebagai Babinsa, saya berkoordinasi dengan aparat kelurahan," ujar Basri
Menurutnya, mereka bertahan menggunakan logsitik seadanya selama dua hari setelah gempa dan tsunami.
"Memasuki hari ketiga, bantuan mulai masuk dan segera kita koordinasikan dengan aparat desa untuk mendata dan mendistribusi bantuan agar merata," kata Basir.
Menurutnya, meski telah maksimal namun hingga kini masyarakat masih mengalami kekurangan bantuan.
"Menurut saya wajar karena kondisi terbatas dan ditambah trauma. Yang penting sebagai aparat kewilayahan, kita berbuat yang terbaik, tulus dan ikhlas," kata Basri.
Satgas Divif 3 Kostrad Buka Akses Jalan Donggala-Palu
Kogasgabpad kerahkan Satuan Tugas Divisi Infanteri 3/Kostrad (Satgas Divif-3 Kostrad), melaksanakan pengamanan dan membuka akses jalan yang tertutup puing-puing sisa bencana alam gempa bumi di Kelurahan Loli Saluran, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
untuk mengoptimalkan tugas tersbeut Satuan Setingkat Kompi (SSK)-2 Yonif Para Raider 432/WSJ pimpinan Kapten Inf Fajar Eko dilengkapi dengan alat berat, Kamis (11/10/2018).
Menurut komandan SSK tersebut pembukaan akses jalan sangatlah vital untuk dilakukan dan harus segera dilakukan.
"Akses jalan Donggala -Palu memiliki nilai strategis, tidak hanya untuk memperlancar distribusi logistik atau bantuan lainnya, namun juga menyiapkan infrastruktur sosial dan ekonomi masyarakat," kata Fajar.
"Pasca bencana, puing-puing bangunan yang runtuh telah menghambat bahkan menutup akses, sehingga akan memperlambat berbagai aktifitas penting," ujar Fajar.
Selain itu, menurut Fajar, sasaran lainnya yang penting adalah dalam rangka mendukung pembangunan perumahan dan sekolah serta fasilitas umum yang vital lainnya.