Pilpres 2019

Pembelaan Gerindra dan PKS, Prabowo Disindir Andi Arief Malas Hingga Tak Serius Mau Jadi Presiden

Pilpres, katanya, untuk memilih Presiden. Jadi, kalau Prabowo Subianto tidak mau aktif keliling Indonesia, maka menurut Andi Arief tak ada rumus ajaib

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
Kolase Tribunnews.com
Kolase: Andi Arief, Prabowo dan Sandiaga Uno 

Kalau Prabowo Subianto agak malas-malasan katanya, maka tak mungkin partai pendukungnya menjadi super aktif.

"Pasti banyak yang gak suka soal kritik saya atas males2an Pak Prabowo keliling aktif ke Indonesia ini. Tapi percayalah kalau direnungkan bagaimana mungkin kemenangan mengejar orang yang malas?" tulisnya.

"Enam bulan adalah waktu yang terlalu pendek dalan politik. Pak Prabowo harus keluar dari sarang kertanegara, kunjungi rakyat, sapa, peluk cium dan sampaikan apa yang akan dilakukan kalau menang di tengah ekonomi yg sulit ini. Sekian kritik saya," sambung Andi Arief.

Andi mengatakan, mumpung partai-partai pendukung Jokowi sibuk memikirkan lolos presidential threshold (PT), seharusnya Prabowo Subianto aktif keliling menembus Indonesia untuk mendulang suara. Katanya, Hanya dengan bertemu rakyat maka pintu Istana akan terbuka.

"Kenapa Prabowo harus segera turun keliling? Pertama, lawan incumbent harus kerja keras. Kedua, bulan Desember harus mengejar 40 persen. Ketiga, berharap ekonomi memburuk saja belum menjamin kenaikan elektabilitas. Keempat, pilpres ini memilih Presiden, maka Presidennya yg aktif," tulisnya.

Saat Dihubungi Kompas.com, Andi menegaskan, cuitan itu merupakan kejanggalan isi hatinya terhadap sosok capres yang dirinya dan partainya usung.

Dirinya menegaskan kembali, Prabowo memang harus lebih serius menjalani proses pilpres ini.

"Bukti keseriusan itu salah satunya dengan aktif keliling mendatangi masyarakat di seluruh Indonesia. Yang aktif, karena ini pilpres, ya capresnya," ujar dia.

Tanggapan politikus PKS

Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alyuddin tak setuju dengan pandangan Arief.

Menurutnya, Prabowo belum aktif berkampanye disebabkan keadaan Indonesia yang sedang berduka mengalami bencana.

"Kami kira tidak. Pak Prabowo sangat serius menghadapi Pilpres tahun 2019 mendatang. Namun, sebagaimana pernah disampaikan Pak Prabowo sendiri, karena saat ini kondisi bangsa sedang berduka karena banyak bencana, beliau sengaja membatasi dalam kegiatan kampanye dan juga statement politik," kata Suhud saat dihubungi wartawan, Jumat (12/10)/2018.

Menurut Suhud, masa kampanye masih cukup lama. Agenda kampanye Prabowo juga sudah disiapkan dengan matang.

"Sehingga tidak perlu mengatur ritme kampanye. Kami sudah siap dengan agenda kampanye Pak Prabowo hingga 17 April 2019 mendatang," katanya.

Kritikan Andi tersebut juga tidak dianggap sebagai duri dalam daging di Koalisi Adil dan Makmur.

Dia berharap Demokrat tetap solid bersama koalisi memenangkan Prabowo-Sandiaga.

"Saya kira tidak. Yang terpenting Partai Demokrat sebagai institusi tetap solid dalam koalisi," kata Suhud. (TRIBUNNEWS/WARTAKOTA/KOMPAS.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved