Pilpres 2019
Andi Arief Bilang Penantang Harus Lebih Agresif dari Petahana, Gerindra: Ini Masukan Berharga
Wasekjen Partai Demokrat Andi Ariefmenyampaikan kritikan kepada Prabowo Subianto, Andi Arief menyebut penantang harus lebih agresif daripada petahana.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Kritikan Wakil Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat, Andi Arief terhadap calon presiden Prabowo Subianto baru-baru ini ramai diperbincangkan.
Andi Arief menyampaikan kritikannya lewat akun twitter beberapa waktu lalu.
Lewat Acara Kompas Petang, Andi Arief pun memberikan sedikit penjelasan terkait kritikannya.
Andi Arief menyoroti soal kunjungan Prabowo Subianto ke daerah-daerah selama kampanye belakangan ini.
Dikatakannya bahwa penantang seharusnya lebih agresif daripada petahana dalam Pilpres 2019 ini.
"Karena gini, yang harus lebih agresif turun ke bawah itu penantang ketimbang petahana.
Menurut kajian kami kajiam tim partai demokrat
Pak prabowo hanya berkunjung ke empat daerah itu juga tidak lama," ucapnya seperti dikutip dari tayangan Kompas Petang, Minggu (14/10/2018).
Andi Arief pun menjelaskan alasan dirinya menyampaikan kritikannya itu melalui akun Twitternya.
• Andi Arief Tak Khawatir Kritik Prabowo Jarang Turun Temui Rakyat, Jangan Terlalu Banyak di Sarang
• Bungkam Kritik Andie Arief Soal Prabowo Kurang Turun ke Rakyat, Riza Patria: Kami Selalu Senyap
Menurutnya,dirinya bisa membedakan mana rahasia dan mana yang bisa dipublikasikan.
Terkait kritikan yang disampaikannya adalah termasuk bagian dari taktik.
"Saya bisa bedakan yang mana rahasia, mana yang open. Menurut saya ini soal taktik.
Dalam peperangan strategi bisa disimpan, tapi taktik bisa dikemukakan pada publik.
Soal kunjungan daerah menurut saya harus diumumkan kepada publik sebagai sebuah taktik," paparnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Gerindra, Supratman Andi Atgas tidak ambil pusing terkait kritikan yang dilayangkan Andi Arief.