Gempa di Donggala
Heli MI-8 Lakukan Water-Bombing Disinfektan di Wilayah Terdampak Likuifaksi Sulawesi Tengah
Penanganan wilayah terdampak likuifaksi tidak hanya melalui pengemboman udara, tetapi juga fogging atau penyemprotan oleh para personel di darat.
Sementara itu, Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan dr. Ahmad Yurianto merekomendasikan penimbunan di wilayah terdampak likuifaksi; seperti di wilayah Petobo yang lapisan tanahnya terangkat akan ditimbun.
Cara terbaik adalah menimbun dengan tanah seperti selayaknya memakamkan jenazah dalam kehidupan masyarakat sehari hari.
"Pertimbangan terbaik dalam penanganan jenazah yang belum diketemukan setelah hari ke-7 adalah dengan tetap memakamkan di lokasi yang diduga jenazah itu berada," kata Yurianto melalui pesan singkat.
“Ini adalah bentuk penghormatan terhadap jenazah tersebut, di samping kemungkinan untuk bisa menemukan jenazah dalam keadaan utuh sangat kecil kemungkinannya, penggalian jenazah juga sangat berisiko terhadap penyebaran dan penularan bakteri-bakteri berbahaya bagi kesehatan lingkungan sekitar," katanya.
Yurianto juga menyampaikan bahwa perlu dilakukan oleh dinas terkait untuk melakukan pengecekan kualitas air tanah secara berkala.
Selain itu, upaya yang perlu dilakukan ketika melalukan penimbunan yaitu pembuatan drainase yang baik agar air hujan bisa terkumpul dengan baik dan bisa diintervensi sebelum masuk sungai.
“Ideal jika timbunan ditanggul dan drainase dibuat dari semen,” kata Kepala Pusat Krisis Kemenkes.
• Pasha Ungu Menangis Dituding Tak Maksimal Jalankan Pemerintahan dan Bantu Korban Bencana
• Pukau Juri Hingga Dapat Golden Ticket American Idol, Ini Cerita Penyanyi Cilik Keturunan Indonesia
• Dijamin Tak Boleh Merokok, Resepsi Pernikahan di SPBU Viral Hingga Tanggapan Pertamina
Hasil analisis sementara pemetaan secara spasial menunjukkan bahwa wilayah terdampak likuifaksi pascagempa Sulawesi Tengah menyebabkan pengangkatan dan amblesan di Balaroa, Kota Palu, sedangkan jumlah perkiraan rumah terdampak mencapai 1.045 unit.
Luas wilayah terdampak mencapai 47,8 hektar.
Jumlah perkiraan rumah terdampak di Petobo, Kota Palu mencapai 2.050 unit dengan luas wilayah 180 hektar, sedangkan di Jono Oge, Sigi, mencapai 366 unit dengan luas wilayah 202 hektar.
Likuifaksi merukan fenomena yang terjadi ketika tanah yang jenuh atau agak jenuh kehilangan kekuatan dan kekakuan akibat adanya tegangan, seperti getaran gempa bumi.
Sementara itu, berdasarkan penelitian Badan Geologi pada 2012 menyebutkan bahwa wilayah Palu merupakan wilayah dengan potensi likuifaksi sangat tinggi.
Gempa magnitudo 7,4 yang mengguncang beberapa wilayah di Sulteng pada akhir September lalu mengakibatkan ribuan jiwa meninggal dunia dan luka berat.
Data Kogasgabpad per 17 Oktober 2018, pukul 17.00 Wita melansir jumlah korban meninggal dunia 2.103 jiwa, hilang 680, luka-luka 4.612, dan mengungsi 274.195.
Ribuan orang diperkirakan meninggal dunia dan tertimbun di wilayah terdampak likuifaksi. Pemerintah Provinsi telah memperpanjang status tanggap darurat hingga 26 Oktober 2018.