Pilpres 2019

70 Persen Kader Dukung Prabowo Jadi Kerjaan Rumah Demokrat, Ini Kata Syarief Hasan

Politikus Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengakui ada beberapa kadernya yang tidak mendukung pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Y Gustaman
Kompas TV
Ahmad Riza Patria dan Syarief Hasan 

TRIBUNJAKARTA.COM - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengakui beberapa kadernya tidak mendukung pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Syarief dalam acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Sabtu (20/10/2018).

Syarief Hasan menjelaskan mayoritas kader Partai Demokrat mendukung pasangan Prabowo-Sandi, calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02.

Ia menyebut, 70 persen kader Partai Demokrat yang mendukung pasangan Prabowo-Sandi.

Ia tak menampik kadernya di beberapa daerah memilih mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf.

"Hasil survei menyatakan mayoritas para kader hampir semua daerah dukung Prabowo-Sandi, itu berarti ada beberap daerah tertentu yang memang menyatakan ingin dukung Jokowi, tetapi lagi-lagi kalau banding persentase itu hampir 70 persen mendukung Prabowo," ucapnya seperti dikutip dari saluran Youtube Kompas TV.

Kagumi Jokowi dan Ahok Jadi Alasan Permaswari Wardani Jadi Caleg PSI

Prabowo Diduga Saksi Pelanggaran HAM, Ferdinand Emosi dan Tantang Presiden Lakukan Penyelidikan

Pro Kontra Jokowi Bakal Berikan Dana Kelurahan di Kota, Kubu Prabowo Singgung Elektabilitas

Syarief Hasan pun menyebut bahwa beberapa kader Partai Demokrat yang menyatakan dukungannya untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf menjadi pekerjaan rumah bagi pihaknya.

"Sekarang jadi kewajiban Partai Demokrat, harus meyakinkan mengapa harus memilih Prabowo-Sandi.

Kita masih punya waktu, ini masih sangat panjang untuk kita meyakinkan kepada mereka," terangnya.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmda Riza Patria mengatakan bahwa dirinya yakin dukungan PKS, PAN, dan Demokrat solid.

Menurutnya, setiap partai ketika akan memutuskan pilihan dukungan akan melakukan perhitungan dan pertimbangan.

Dikatakannya, setiap partai tidak akan tiba-tiba memutuskan pilihan dukungan tanpa ada perhitungan sebelumnya.

"Dukungan PKS, PAN dan Demokrat solid bahkan semakin solid, militan.

Kenapa?

Pertama setiap partai ketika ingin memutuskan tentu buat kalkulasi, tidak ujug-ujug mendukung," katanya dalam acara yang sama.

Kemudian, ia pun menyebut bahwa Pemilu 2019 ini akan digelar serentak, Pilpres dan Pileg.

Presiden PKS Tegaskan Kader Tak Dukung Prabowo-Sandi Sebagai Penyusup

Presiden PKS Berharap Koalisi Pendukung Prabowo-Sandiaga Kuasai Kursi di DPR RI

Adian Napitupulu Geram Hingga Tunjuk-tunjuk Jubir Prabowo-Sandi Saat Soal Usia Disinggung di Debat

Sehingga, kata dia, setiap partai akan sangat cermat dan teliti dalam menentukan pilihannya untuk Pilpres 2019.

Sebab, lanjutnya, pilihan dukungan Pilpres 2019 akan berdampak pada hasil perolehan Pileg 2019.

"Pemilu 2019 adalah pemilu yang pertama serentak pileg dan pilpres

Ketika salah buat pilihan dukungan pada pilpres akan berdampak pada perolehan pileg.

Itu artinya semua partai berhitung sangat teliti cermat dan komprehensif," paparnya.

Tonton videonya di sini:

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved