DBL DKI Jakarta
Lebih Dekat dengan Jofinka, Pebasket Cantik SMAN 3 Jakarta Sempat Minder Main DBL DKI Jakarta
Jofinka Putri Bandini asal SMAN 3 Jakarta berhasil membawa sekolahnya melangkah hingga babak final Honda DBL Jakarta Series 2018 South Region.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Sosok pebasket muda Jofinka Putri Bandini asal SMAN 3 Jakarta berhasil membawa sekolahnya melangkah hingga babak final Honda DBL Jakarta Series 2018 South Region.
Sayangnya, dalam kesempatan kali ini Jofinka Putri Bandini dan empat rekan lainnya harus mengakui kehebatan SMAN 28 Jakarta setelah dikalahkan di laga final DBL South Region.
Pada laga bergengsi itu, Remaja bernama lengkap Jofinka Putri Bandini ternyata sempat merasa tidak percaya diri dibalik penampilanya yang gemilang.
Sebab Jofinka sempat berhenti bermain basket hampir setahun lamanya karena cedera ACL atau robek pada ligamen.
Torehan skor antar keduanya pun terpaut cukup jauh yakni 52 - 64 pada Sabtu (20/10/2018) di GOR Bulungan, Jakarta Selatan.
"Sempat gak percaya diri gitu soalnya kan sebelumnya cedera ACL dan berhenti total main basket selama delapan bulan dan kemarin baru pertama kali main lagi di DBL," ujar Jofinka saat ditemui di SMAN 3 Jakarta, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
Ia mengaku sesaat setelah operasi itu ia sempat bermain di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) bersama Sophia Rebecca Adventa pebasket SMAN 28 Jakarta.
Namun, saat mengikuti POPNAS ia merasa tidak memberikan performanya yang maksimal sehingga ia merasa teman satu timnya merasa kecewa.
Hal itu membuatnya merasa sangat kecewa dan membuatnya untuk berhenti sejenak dalam dunia basket.
"Merasa kurang maksimal saat itu, jadi memutuskan untuk vakum dulu deh dari main basket," jelas Jofinka.
Hampir setahun tidak bermain basket, Jofinka pun akhirnya ditawari untuk bermain DBL oleh pelatihnya.
Merasa tidak percaya diri dengan performa akhirnya, ia sempat memikirkan matang-matang dengan keputusannya.
"Awalnya bener-bener gak pede karena tadi itu karena takutnya juga gak sebagus dulu. Akhirnya disemangatin sama teman-teman dan sama papa akhirnya main," jelas Jofinka.
Tak disangka-sangka, ternyata ia merasa masih bisa bermain secara baik dan hingga membawa SMAN 3 Jakarta memasuki laga final melawan SMAN 28 Jakarta.
"Jadi semacam come backnya Jofinka, ternyata masih bisa main sampe ke final juga," tutur remaja kelahiran 1 Juni 2001.
Sebab, sudah beredar kabar hilangnya Jofinka dari dunia perbasketan di SMAN 3 dan hanya berlatih di klubnya, Tanago Friesian.
"Ternyata saya kaget sendiri masih bisa main dan ternyata sampe juga di laga final. Dari situ sebenernya bersyukur banget dan diluar ekspektasi," jelas Jofinka.
Anak ketiga dari empat bersaudara itu juga sudah menerima pendidikan basket sejak sekolah dasar mengikuti jejak mamanya.
Sebab, mamanya juga merupakan seorang atlet basket dan mengenalkan basket kepada Jofinka sejak dini.
"Sebenernya aku gak minat banget basket pas kecil, tapi basket ini untuk menyalurkan sifat egois aku jadi bisa berkompetisi dan berbagi sama orang lain," tutur remaja kelas XII IPS.
• Mengaku Jomblo, Jofinka Pebasket Cantik SMAN 3 DBL Jakarta Merasa Masih Ingin Sendiri
• Ikut Antarkan SMAN 3 ke Final DBL Jakarta, Pebasket Cantik Jofinka Ternyata Punya Cita-cita Ini
• Kepincut Tampilan Nyentrik Menteri Susi, Maia Estianty: Jangan Senggol atau Ditenggelamkan
"Akhirnya keterusan sampe sekarang dan bisa masuk klub dan banyal prestasi lainnya," sambung Jofinka.
Ada Jofinka berhasil menorehkan beberapa prestasi yang membanggakan seperti Junior Basketball League (JRBL) Most Valuable Player (MVP) 2014, Bronze medal POPNAS 2017, juara 1 POPWIL 2016 dan lain sebagainya.