Aksi Wali Kota Jakarta Timur Pasang Tunggak Pajak di Taman Mini Hingga Sindiran Gubernur Anies
Anwar mengatakan, sebelum memasang pelang penunggak pajak ini, pihaknya terlebih dahulu mengimbau dan surat peringatan kepada para wajib pajak itu.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
"Tamu mereka kan banyak, tapi kenapa tidak bayar? Apa uang itu diputar dulu atau bagaimana kami jugs enggak tahu," ujarnya.
Untuk itu, ia mengaku akan bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengaudit badan usaha yang masih belum membayar kewajiban membayar pajak.
"Kami akan bekerjasama dengan KPK untuk mengaudit mereka, kenapa enggak bayar, perusahaannya kan enggak pailit," kata Anwar.

Pengelola kecewa
Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merasa kecewa dengan pemasangan pelang dan spanduk penunggak pajak yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur.
Menurut Manager Informasi Budaya dan Wisata TMII Dwi Windoarto, pemasangan ini terkesan terburu-buru lantaran pihaknya masih menjalani proses negosiasi dengan pemerintah pusat, Pemprov DKI Jakarta, dan Pemkot Jakarta Timur terkait tunggakan pajak tersebut.
"Jadi sejujurnya saat ini kami masih dalam proses negosiasi dengan pemerintah pusat, DKI Jakarta, serta (Pemkot) Jakarta Timur, ini sedang berproses, negosiasi belum selesai tapi sudah dipasang pelang," ucapnya.
Ia menjelaskan, TMII merupakan aset milik negara, sehingga pihaknya akan berusaha memberikan contoh untuk membayar pajak.
"TMII ini kan kebetulan di bawah Setneg, jadi Setneg dan Pemrov DKI masih tahap negosiasi, TMII juga tidak mungkin tidak bayar pajak, bagaimana pun dalam waktu dekat akan kami selesaikan," ujarnya di Museum Reptil TMII, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.
Dwi menjelaskan, pihaknya segera membayar kewajiban pajak sejumlah wahana yang masih menunggak.
"Tidak ada itikad tidak bayar, ini kami juga sudah adakan rapat untuk segera menyelesaikan masalah dengan baik," ucap Manager Informasi Budaya dan Wisata TMII Dwi Windiarto.

"Pimpinan TMII akan segera selesaikan permasalahan ini," tambah dia.
Manajemen masih menghitung total tunggakan pajak yang belum dibayar oleh sejumlah wahana di TMII, seperti Snowbay, Desa Wisata, dan Skylift Kereta Gantung.
"Masih kami hitung bersama-sama, namun kalau Snowbay tunggakannya mencapai Rp 800 juta," ujarnya.
Ia berjanji, sebelum tenggat waktu yang ditetapkan oleh Pemkot Jakarta Timur, yaitu Desember 2018, pihaknya akan segera melunasi seluruh tunggakan sejumlah wahana.