Prabowo Lama Hidup di Luar Negeri, Sudjiwo Tedjo: Dia Cinta Banget Sama Negerinya Atau Benci Sekali?
Prabowo Subianto disebut hidup lama di luar negeri, Sudjiwo Tedjo bertanya apakah Prabowo mencintai negerinya atau justru sangat membenci.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Erik Sinaga
"Silahkan lihat sampai selesai wawancara Kompas TV dengan @prabowo. Jangan menilai kecerdasan seseorang dengan Bisma yang merupakan FIKSI. Kalau masih belum mampu juga menilai sosok PS dari wawancara tersebut, berarti ada masalah dengan jenengan," tulis warganet tersebut.
Mendapat respon seperti itu, Sudjiwo Tedjo pun memberi tanggapan.
Ia mempersilakan untuk mencari tolok ukur lain.
Namun dirinya menegaskan untuk tidak meremehkan fiksi.
• Cerita Prabowo Subianto yang Tak Suka Minum Susu, Sehingga Tubuhnya Lebih Pendek dari Adiknya
• Kubu Prabowo Dukung Program Dana Kelurahan, Pengamat Politik Curiga dan Khawatirkan Hal Ini
"Silakan juga baca twitku sampai selesai. Kalau mau ngukur kecerdasan Pak Prabowo dengan tolok ukur lain monggo. Lalu jangan remehkan fiksi, science membuktikan bahwa semua makhluk berbahasa tapi cuma bhs sapiens yg berfiksi. Dengan fiksi itu imperium-imperium didirikan oleh Sapiens," tulisnya membalas cuitan warganet itu.
"Wayang itu fiksi, tapi ide tentang wayang itu konkret. Kalau tidak, sebagai orang #Math yang lima tahun lebih digladi rasionalitas dll di jurusan #Math ITB, aku tak akan mengizinkan diriku mendalang," lanjutnya.
Atas sikapnya itu, ia sempat disebut sebagai pendukung Prabowo Subianto.
Namun, pria kelahiran Jember ini mengaku tak memihak siapapun.
Ia juga menambahkan, menyebut Bisma itu bukan berarti ia menyamakan Prabowo Subianto dengan tokoh wayang yang nyaris sempurna itu.
• Prabowo Anggap 99 Persen Ekonomi Rakyat Pas-pasan, Timses Jokowi-Maruf Amin: Politik Cari Panggung
• Terkuak Janji Bawa Pulang Rizieq Shihab ke Indonesia, Prabowo Subianto: Saya yang Akan Jemput Beliau
"Kalau kamu sudah belajar ilmu tertinggi/terendah #Rahvana yaitu #Sastrajendra tentang Tuhan Maha Paradoks yg tercermin juga di seluruh ciptaannya.. kamu gak akan memihak apa pun.. karena “baik” dan “buruk” sesungguhnya tak ada. Tanpa yg “buruk”, dunia tak jalan," tulisnya menerangkan kepada warganet.
"Pertama Prabowo bukan junjunganku. Aku nggak ada urusan dgn dukung mendukung. Kedua, Bisma dlm konteks kalimat itu bukan penyamaan. Tapi penyangatan. Dalam kalimat elementer bisa ditulis 'Bahkan Bisma pun...dst'," sambungnya.
Kendati begitu, ia sempat memuji Prabowo Subianto lantaran konsisten di dunia persilatan.
"Aku bukan pendukung Pak Prabowo/siapa pun. Tapi ada yang patut dipuji dari beliau adalah konsistensinya pada suatu tema sentral. Mau nari dangdut maupun menarikan Raden Gatutkaca, gerakan beliau konsisten di anasir gerakan silat," jelasnya.