Pilpres 2019

Adu Gregetnya Kubu Jokowi dan Prabowo, Gamal Albinsaid: Kalau Menang Capres Gue Lunasin Utang

Adu seberapa gregetnya kubu Jokowi dan Prabowo, Gamal Albinsaid singgung masalah utang Indonesia dan bilang capresnya akan melunasi jika menang.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
YouTube Kompas TV
Gamal Albinsaid 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kubu Calon Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto terlihat adu seberapa gregetnya mereka ketika menjadi narasumber acara Mata Najwa.

Melalui laman Instagram pribadinya, Tim sukses Prabowo-Sandiaga Gamal Albinsaid memposting beberapa potret terkait penampilannya di acara tersebut.

Tak hanya itu, Gamal Albinsaid juga memposting video adu seberapa gregetnya antara kubu Jokowi dan Prabowo Subianto.

Dalam postingannya itu, terlihat ada tiga potret dan satu video yang diunggahnya pada Sabtu sore (27/10/2018).

Di potret pertama terlihat poster dirinya yang sedang duduk di sebuah kursi seraya berpikir.

Dalam potret tersebut tertulis dr.Gamal Albinsaid, anak muda pilih siapa.

Sementara itu, di slide selanjutnya Gamal memperlihatkan aksi dirinya yang adu seberapa gregetnya dengan tim Jokowi.

Adu seberapa gregetnya tersebut dimulai pertama kali dengan Najwa Shihab selaku host menanyakan kepada kubu Jokowi.

"Seberapa greget Pak Jokowi?" tutur Najwa Shihab.

Politikus Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno atau Dave Laksono yang hadir di acara tersebut mengatakan, sosok Jokowi dari dahulu dianggap tak bisa menang pemilu namun ternyata ia malah memenangkannya.

"Pak Jokowi dari dulu dianggap tak bisa menang pemilu," tuturnya.

"Terus?" tanya Najwa Shihab.

"Menang terus kalau ikut pemilu," lanjutnya seraya ditepuk tangani penonton.

Setelah kubu Jokowi, kini giliran kubu Prabowo Subianto mengungkapkan seberapa gregetnya mereka.

"Seberapa greget Pak Prabowo?" tanya Najwa Shihab.

Kubu Prabowo Anggap Pidato Game Of Thrones Jokowi Promosi Kekerasan, Adian: Hatinya Penuh Kebencian

Cucu Bung Hatta Protes Kakeknya Disamakan Sandiaga Uno, Cawapres Prabowo Tanggapi Santai

Gamal Albinsaid yang mewakili kubu Prabowo pun langsung menjawab pertanyaan itu.

"Negara kita lagi banyak utang," paparnya.

"Terus?" tutur Najwa Shihab.

"Kalau menang capres gue lunasin," tegasnya seraya disambut sorak suara penonton.

Hingga berita ini diturunkan, postingan Instagram Gamal Albinsaid telah mendapatkan sekitar 6 ribu likes.

Dalam keterangan postingannya, Gamal menanyakan apa persamaan pilih presiden dengan pilih jodoh.

"Apa persamaan pilih Presiden dengan pilih jodoh?," tulisnya dilansir TribunJakarta.com.

Singgung Gus Dur saat Debat Data Kemiskinan

Tim sukses Prabowo-Sandiaga Gamal Albinsaid membawa-bawa nama Presiden keempat Gus Dur saat berdebat soal data angka kemiskinan di Indonesia.

Pernyataan Gamal Albinsadi rupanya membuat Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, Deddy Sitorus geram, nada bicaranya meninggi.

Deddy Sitorus bahkan menunjuk-nunjuk Gamal Albinsaid.

Awalnya Gamal Albinsaid dan Deddy Sitorus diketahui adu mulut perihal data angka kemiskinan siapa yang lebih valid.

Debat panas itu terjadi saat keduanya menjadi narasumber di acara Mencari Pemimpin di Kompas TV, pada Jumat (26/10/2018).

Gamal Albinsaid mengomentari data angka kemiskinan yang disajikan oleh Deddy Sitorus.

Deddy Sitorus langsung menerangkan sumber datanya tersebut.

"Ini Kompas, Kompas tidak valid, Anda menuduh Kompas," ujar Deddy Sitours dikutip TribunJakarta.com, pada Sabtu (27/10/2018).

Gamal Albinsaid lantas membacakan data angka kemiskinan versi dirinya.

Keluar Kampus, Mahasiswa Bekasi Ditodong Parang, Dituduh Pelaku Begal Lalu Disekap di Rumah

Bus Rombongan Pelajar Kecelakaan di Pangandaran: Jalan Licin,Oleng Lalu Terguling, 25 Orang Terluka

Menurut Gamal Albinsaid pada tahun 1999 hingga 2001 jumlah penduduk miskin di Indonesia turun sekitar 10 juta jiwa.

"Tahun 1999 kemiskinan 47,97 juta semua dihitung ya, tahun 2001 dua tahun kemudian 37, 80 juta, pengurangannya berapa temen-temen? 10 juta," kata Gamal Albinsaid.

Pernyataan Gamal Albinsaid itu sekitika diberondong pertanyaan oleh Deddy Sitorus.

"Itu data dari mana bos? Anda mau berbohong," tuding Deddy Sitorus.

"Data dari BPS," imbuh Gamal Albinsaid.

"BPS tunjukan mana sumbernya," kata Deddy Sitorus.

Perdebatan Gamal Albinsaid dan Deddy Sitorus semakin memanas.

Pembawa acara debat itu berusaha menengahi keduanya.

Dapat Sahabat Baru Karena Sama-sama Datang dari Luar Kota, Begini Cerita Laras Peserta CPNS 2018

Pemuda Begal Anggota Koramil: Berawal Pesta Miras Lalu Bacok Serka Agus Meski Telah Mengaku Tentara

Namun Gamal Albinsaid tak bersedia, pasalnya ia merasa Deddy Sitorus sudah menudingnya berbohong.

"Kita enggak boleh pindah ini harus jelas, Anda menuduh saya bohong," ucap Gamal Albinsaid sambil menunjuk Deddy Sitorus.

"Angka Anda berapa, kita semua hitung," tegas Gamal Albinsaid.

"Oke sini saya baca," imbuh Deddy Sitorus.

Deddy Sitorus mulai membacakan data angka jumlah penduduk miskin dalam jumlah persen.

Ia memaparkan data tersebut periode 2000 sampai 2001.

Gamal Albinsaid lantas menyinggung soal masa kepemerintahan Gus Dur.

Menurut Gamal Albinsaid data yang dibacakan Deddy Sitorus merendahkan kepemimpinan Gus Dur.

Pasalnya menurut Gamal Albinsaid, Gus Dur menjabat tahun 1999 sampai 2001.

Pernyataan Deddy Sitorus menurut Gamal Albinsaid sama saja dengan meniadakan kinerja Gus Dur dalam penurunan angka kemiskinan kala itu.

"Anda merendahkan Presiden Gus Dur," ucap Gamal Albinsaid.

"Bapak membandingkan dari 2000 sampai 2001,"

"Sedangkan Gus dur menjabat dari 1999-2001"

"Anda jangan menegasikan peran Gus Dur dalam kemiskinan dong, itu merendahkan," tambahnya.

Deddy Sitorus nampak begitu geram dengan Gamal Albinsaid yang membawa-bawa Gus Dur dalam pembahasan data angka penduduk miskin.

Deretan Aturan Tes Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2018 Kementerian Agama, Yuk Disimak!

Sederet Aturan Pakaian saat Tes CPNS, Jilbab Hingga Larangan Pakai Jam Tangan

"Mas Gamal jangan berbicara omong kosong," kata Deddy Sitorus.

"Anda mau berbohong sekarang malah bawa-bawa Gus Dur," tambahnya.

Deddy Sitorus lantas menjelaskan dalam ilmu statistika cara penghitungan data angka kemiskinan.

Menurut Deddy Sitorus data tahun 2000 merupakan hasil dari 1999.

"Saya jelaskan secara statistik," ucap Deddy Sitorus

"Data 2000 itu dari 1999, Anda belajar dulu stastistik," tambahnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved