Pilpres 2019
PKS Sodorkan Dua Kader Cawagub DKI, Hingga Tarik Menarik Ganggu Iklim Koalisi Pilpres 2019
Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dua nama cawagub DKI Jakarta.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengklaim sudah sodorkan dua nama kader yang disepakati untuk diusung sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Menurut Sohibul, kedua nama tersebut sudah disampaikan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sejak beberapa waktu lalu.
"Kami sudah sampaikan ke Pak Prabowo dua nama itu, dan beliau katakan beliau akan meminta saudara Taufik untuk tanda tangan," kata Sohibul di Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Senin (29/10/2018).
Dua nama tersebut adalah Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.

Sohibul menyebutkan, sudah ada kesepakatan antara PKS dan Gerindra terkait pengusungan dua nama tersebut lewat Prabowo.
Menurutnya, Prabowo segera meminta M Taufik, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, untuk segera menandatangani kesepakatan tersebut.
"Jadi itu yang di hadapan kami begitu. Jadi kami percayalah," katanya.
Sebagai informasi, jabatan wagub DKI Jakarta sudah kosong sejak Sandiaga Uno mengajukan pemberhentian tugas untuk maju sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019 sejak 10 Agustus 2018 lalu.
Surat pemberhentian tersebut telah mendapat ketetapan dari Presiden Joko Widodo per 17 September 2018.
Terkait mekanisme pergantian jabatan tersebut, partai pengusung yakni PKS dan Gerindra harus mengajukan dua nama pengganti Sandiaga kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Selanjutnya, setelah itu Anies mengantarkan dua nama tersebut kepada DPRD DKI Jakarta hingga dipilihnya satu orang kandidat.
"Nanti kalau sudah di tanda tangan, baru diserahkan ke Pak Anies, sekarang belum. Jadi nanti tunggu aja. Sebetulnya gak dibatasi (waktu). Tapi jangan lama-lama, Pak Anies kasihan sendiri gak ada temennya kasihan," ucap dia.
Berpengaruh ke koalisi Gerindra-PKS di Pilpres 2019
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengatakan, perebutan kursi wakil gubernur DKI Jakarta telah mengganggu koalisi PKS dengan Partai Gerindra pada Pilpres 2019, khususnya di tingkat DKI Jakarta.
Kader-kader PKS di tingkat DPW dan ranting se-Jakarta mulai berkomentar untuk lepas tangan dalam Pilpres 2019.
"Itu kan mengganggu iklim koalisi, khususnya di DKI. Kader di bawah sudah komentar, misalnya, 'Sudah urusan (pemilihan) presiden biar diurus Gerindra.' Itu kan sudah risih namanya, kader tingkat bawah maksudnya ranting," ujar Suhaimi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (29/10/2018).
Suhaimi menyampaikan, kader-kader PKS di tingkat DPW dan ranting se-Jakarta masih memegang hasil komunikasi politik antara para petinggi PKS dan Partai Gerindra yang menyatakan kursi wagub DKI adalah hak PKS.
Ia berharap komitmen itu tidak dicederai masing-masing partai di tingkat bawah.
"Kami ingin menjaga komitmen itu, komitmen di tingkat pimpinan. Jangan biasakan komunikasi politik koalisi yang komitmen itu kemudian dibongkar di bawah, itu enggak bagus," kata Suhaimi.
Untuk menjaga komitmen itu, Suhaimi meminta Gerindra menyetujui dan menandatangani surat berisi dua nama kandidat wagub DKI dari PKS.
Hal itu sekaligus sebagai tanda bahwa Gerindra menepati janji dan komitmennya soal kursi wagub DKI.
"Kalau mau menepati janjinya, menepati komitmen komunikasi politiknya, ya sudah (Gerindra) tinggal tanda tangan saja administrasi dua orang itu (cawagub dari PKS) diusung dua partai," ucap dia.
Jabatan wagub DKI sudah kosong sejak Sandiaga Uno mengundurkan diri untuk maju sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
Terkait mekanisme penentuan pengganti Sandiaga, partai pengusung harus mengajukan dua nama pengganti kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Setelah itu, Anies tinggal mengantarkan dua nama tersebut kepada DPRD DKI Jakarta.
DPRD DKI akan memilih satu orang dari dua kandidat tersebut.
Anggota Majelis Syuro DPP PKS Triwisaksana menyebut ada dua orang yang telah disepakati PKS dan Gerindra untuk diajukan sebagai cawagub DKI.
Dibahas awal bulan ini

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta, M Taufik bakal menggundang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk membahas soal calon wakil gubernur (Cawagub).
Hal itu untuk menjawab soal dua nama cawagub yang konon telah disepakati kedua belah pihak.
"Kita kan belum pertemuan, kan minggu pertama bulan November saya akan ngundang PKS," kata Taufik di Jakarta, Senin (29/10/2018).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini menjelaskan alasan mengundang PKS, yaitu supaya warga Jakarta segera memiliki wakil gubernur untuk mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
• Sederet Hal yang Penting Kamu Ketahui Saat Membuat CV untuk Melamar Pekerjaan
• Basarnas Minta Sikat Gigi Hingga Sampel Rambut Anak Kopilot Harvino
• Ramalan Zodiak Selasa 30 Oktober 2018, Leo Kemampuan Managementmu Bakal Diuji Nih
"Supaya cepat selesai, katanya disuruh buru-buru. Gerindra yang reaktif lho mau ngundang PKS," katanya.
Meskipun begitu, kata Taufik, Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Gerindra telah menyerahkan sepenuhnya soal cawagub kepada dirinya.
"Kan Pak Prabowo sudah menyerahkan ke Gerindra DKI," kata Taufik. (TRIBUNJAKARTA.COM/KOMPAS.COM)