Apa Itu Black Box? Yuk Simak Ini Semua Perlu Kamu Ketahui

Black box ini terdiri atas dua perangkat utama yaitu Cockpit Voice Recoreder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR). Berikut penjelasannya :

Editor: Ilusi Insiroh
BEA | EPA via Dailymail
Black Box 

Penggabungan perekam data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (VCR) inilah yang kini digunakan dengan sebutan black box.

Pada saat itu, industri penerbangan tidak langsung mengadopsi perangkat ini lantaran adanya isu terkait keamanan privasi.

Warren pun berjuang untuk memeroleh pengakuan mengingat betapa pentingnya perangkat itu. Warren sempat tampil dalam wawancara langsung dengan ABC pada tahun 1985. Dirinya menceritakan bagaimana perjuangan dalam menemukan dan mengembangkan perangkat tersebut.

Barulah pada tahun 1960, pemerintahan Australia mulai mengadopsi Flight Data Recorder (FDR) pada pesawat komersial menandai penggunaan perangkat ini untuk pertama kalinya.

Data yang dikumpulkan oleh perangkat ini meliputi arah pesawat, ketinggian, kecepatan, akselerasi vertikal, dan data waktu. Namun kini, perangkat ini mampu merekam lebih banyak data yang mampu merekonstruksi kecelakaan, menganalisa masalah, serta dengan daya ketahanan yang lebih kuat termasuk tahan api dan bertahan ketika tenggelam di laut.

Musibah Lion Air JT610, Wima J-Rocks Ungkap Sosok Pemilik Casing HP Gandengan Kakak Sepupunya

Kini, kotak hitam juga dilengkapi dengan Underwater Locator Beacon (ULB) yang aktif ketika berinteraksi dengan air dan akan memancarkan sinyal darurat selama 30 hari sehingga memudahkan untuk menemukannya. Selain itu, black box juga diberi warna orange menyala supaya mudah dikenali.

Namun dalam beberapa kasus, black box terkadang juga tidak ditemukan. Hal ini kemudian mengispirasi munculnya perangkat lainnya yang lebih canggih yakni sistem pelaporan real time atau ACARS (Aircraft Communications Addressing and Reporting System).

Tapi sejauh ini alat tersebut baru berhasil melacak informasi dasar mulai dari lepas landas hingga pendaratan. Selain itu, beberapa produsen pesawat ada yang sudah melengkapi dengan perangkat perekaman MP3 yang bisa merekam hingga 500 jam data penerbangan. (*)

(TribunJogja/Mon)

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved