Lion Air JT610 Jatuh

7 Hari Operasi SAR Lion Air PK-LQP, Berikut 7 Temuan Tim Gabungan SAR dari Lokasi Jatuhnya Pesawat

Selama tujuh hari berjalannya operasi SAR, ribuan personel gabungan dari Badan SAR Nasional, TNI AL, Polri, dan instansi serta relawan dikerahkan.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma
Sejumlah petugas mengangkut roda serta turbin pesawat Lion Air PK-LQP masuk ke dalam truk untuk dibawa oleh tim KNKT, Minggu (4/11/2018). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Sejak insiden jatuhnya pesawat udara Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT610 terjadi pada Senin (29/10/2018) lalu, tim SAR gabungan telah melakukan operasi SAR mulai hari H sampai hari ketujuh Minggu (4/11/2018).

Tak berhenti sampai di situ, terhitung mulai Senin (5/11/2018) ini, operasi SAR kembali dilakukan dengan tenggat waktu hingga Rabu (7/11/2018) mendatang.

Selama tujuh hari berjalannya operasi SAR, ribuan personel gabungan dari Badan SAR Nasional, TNI AL, Polri, dan instansi serta relawan yang memiliki kemampuan SAR dikerahkan.

Alhasil, beragam temuan didapatkan dari lokasi jatuhnya pesawat, yakni di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

TribunJakarta.com telah merangkum tujuh hasil temuan utama yang didapatkan tim SAR gabungan selama tujuh hari melakukan operasi SAR. Berikut tujuh temuan tersebut:

1. black box rekaman data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR)

Black box menjadi sebuah komponen penting yang menjadi salah satu fokus utama tim SAR gabungan dalam operasi SAR Lion Air PK-LQP.

Sejak operasi SAR hari pertama, tim SAR memanfatkan teknologi pendeteksi bawah laut maupun keahlian seratus lebih penyelam untuk mendapatkan dua jenis black box, yakni rekaman data penerbangan atau flight data recorder (FDR) serta rekaman suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR).

Hasilnya, pada hari keempat operasi SAR Kamis (1/11/2018) lalu, black box FDR pesawat Lion Air PK-LQP berhasil ditemukan.

Setelah mendapatkan informasi melalui robot remotely operated vehicle (ROV) yang berfungsi melihat kondisi bawah laut serta ping locator yang berfungsi mendeteksi keberadaan black box, penyelam pun dikerahkan.

Adalah duo penyelam TNI AL, Sertu Hendra serta Kopda Noor Ali, yang menjadi pahlawan utama saat ditemukannya black box itu.

Mereka berhasil mengeruk lumpur untuk mengangkat black box FDR dari dasar laut dan selanjutnya dibawa balik ke atas kapal untuk diperiksa KNKT.

Black box FDR Lion Air PK-LQP ditemukan dalam kondisi utuh, dan informasi terakhir dari KNKT, mereka berhasil mengunduh data yang ada di dalam black box itu.

Sementara itu, tim SAR gabungan hingga kini masih berupaya menemukan black box CVR.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved