Beredar Video Pesawat Diduga Angkut 3 Ton Durian, Bau Menyengat, dan Penumpang Protes Ogah Terbang
Beredar sebuah video pesawat mengangkut 3 ton durian, bau menyengat, penumpang protes ogah terbang.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muhammad Zulfikar
"mas..penumpang akan sy bawa ke ruang tunggu, tetapi harus ada dari pihak kita yg akan memastikan bahwa duren2 itu benar benar turun.." gmn???
Petugas : OK
• As Roda Pesawat Serta Lapisan Kulit Pesawat Lion Air PK-LQP Tiba di Dermaga JICT II
• Rafathar Tolak Berpacaran dan Menikah Ketika Dewasa, Sikap Nagita Slavina Jadi Sorotan
Akhirnya kita menuju ke ruang tunggu, dari jarak kira2 50 meter kita melihat duren2 itu di turunkan.
Video ini di ambil dari M Rival Himran.
Singkat cerita akhirnya kita terbang jam 12:05 dan landing dengan selamat jam 13:00
Saat sy keluar dari terminal, sy kembali bertemu dng pramugari yg di pesawat tadi.
kita ngobrol
Pramugari : " Pak...mohon maaf kejadian tadi ya...kita ga bisa berbuat apa2. Asal Bpk tau...Kapt pilot sudah memberi warning akan ada masalah dng duren2 itu, jumlahnya sangat banyak, dan packagingnya jelek"
Nah....ternyata kapt pilotnya juga ga setuju utk bawa itu duren 3 ton!!
trus siapa itu berani beraninya nyuruh terbang?????
Siapa ni orang????," tulis keterangan dalam postingan tersebut.
Sementara itu berdasarkan penelusuran TribunJakarta.com di laman Facebook M Rival Himran terdapat postingan yang menceritakan pengalaman menggunakan pesawat yang membawa durian sebanyak 3 ton tersebut.
M Rival Hamrian mengatakan, selama di kawasan Bengkulu terdapat banyak cerita yang ia dapatkan.
Hingga dirinya akan kembali Jakarta dengan menumpang sebuah maskapai dan marah-marak karena bau durian.
• TERPOPULER: Jadi Istri Irwan Mussry, Maia Estianty Ungkap Perbedaan Suaminya: Enggak Kelihatan Kan?
• TERPOPULER: Keluarga Korban Sampaikan Keluhan kepada Manajemen Lion Air
Ia kemudian sempat turun pesawat dan memancing penumpang lainnya untuk ikut turun dan mendesak agar durian dikeluarkan.
Begini postingan lengkapnya:
"Terima kasih Bumi Raflesia Bengkulu..,Penuh cerita ye dari Happy coz We are Family...
sampe pulang jkt barusan anak anak team marah2 ke maskapai (demi menjaga ga perlu saya sebutin) pesawatnya..
dalam pesawat bau duren,sempat turun pesawat dan mancing penumpang lain untuk turun dan minta duren yang ternyata beratnya 3 ton di keluarin,dan ngototnya berhasil.
nambah pin lu mair..kwkwk #ayaayawae #durentigaton #agakparno," tulisnya.
M Rival Himran juga memposting sebuah video bersama rekannya ketika keluar dari pesawat.
"Yang tadi marah-marah siapa itu? Siapa marah-marah?" tutur pria perekam video.

Menanggapi pertanyaan dari perekam video, beberapa rekan M Rival Himran tampak tertawa.
Hingga berita ini diturunkan, TribunJakarta.com masih mencoba menggali informasi lebih dalam terkait kejadian tersebut.
Tonton Juga:
Tanggapan Sriwijaya Air
Baru-baru ini beredar sebuah video di sosial media tentang aksi penolakan para penumpang maskapai penerbangan Sriwijaya Air rute Bengkulu-Jakarta yang menolak terbang karena terdapat muatan durian di dalam pesawat.
Peristiwa itu terjadi hari Senin (5/11/2018)
Perekam di video tersebut menyebutkan pesawat Sriwijaya Air besi mengangkut durian seberat tiga ton.
Merasa tidak aman dan takut terjadinya kecelakaan akibat overload, para penumpang protes dan menolak terbang.
Akhirnya petugas mengalah dan memutuskan mengeluarkan sejumlah karung berisi durian, lalu memindahkannya ke sebuah truk di apron bandara.
Menanggapi video tersebut, manajemen maskapai penerbangan Sriwijaya Air menepisnya.
Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Retri Maya menjelaskan, durian tersebut sebenarnya sudah diangkut sesuai prosedur.
"Berita bahwa kami mengangkut tiga ton durian itu tidak benar. Itu sudah termasuk semua bagasi dan cargo," kata Maya saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (6/11/2018).
Maya mengatakan, durian telah dikemas sesuai peraturan yang ada dan diletakkan di dalam bagasi.
Manajemen Sriwijaya Air, lanjutnya, kemudian segera menurunkan karung-karung durian itu sesaat sebelum pesawat lepas landas.
"Secara corrective action, kita sudah langsung offload dan pesawat segera pushback (terbang)," kata dia.
"Kami tidak akan menerbangkan pesawat, apabila pesawat tersebut tidak layak dan membahayakan seluruh penumpang dan kru;" tukasnya.