Pilpres 2019
Polemik Tampang Boyolali, Jubir Prabowo Bandingkan dengan Kasus Kaesang Bicara Wong Ndeso
Polemik tampang boyolali, Jubir Prabowo malah membandingkan dengan kasus Kaesang bicara Wong Ndeso.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Juru Bicara Koalisi Adil Makmur Andre Rosiade menanggapi soal pidato Prabowo mengenai tampang Boyolali yang menjadi perbincangan publik.
Saat menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam pada Senin (5/11/2018) Andre Rosiade menuturkan, video pidato tersebut digoreng sedemikian rupa sehingga menjadi viral.
Andre Rosiade mengatakan, video asli pidato itu berdurasi sekitar 80 menit dan membicarakan kesenjangan ekonomi, ketidakmapanan, kemakmuran dan bagaimana Prabowo Subianto maju karena melihat ekonomi yang sulit.
"Peserta saja ketawa-ketawa tetapi tiba-tiba video dipotong, digoreng sedemikian rupa untuk mendiskreditkan dan menyerang Pak Prabowo," tutur Andre Rosiade.
Tak hanya itu, Andre Rosiade juga menuturkan perbedaan antara gaya berpidato Jokowi dengan Prabowo.
Andre Rosiade membandingkan gaya berpidato antar dua tokoh politik tersebut karena ditanyakan mengenai apakah tampang boyolali tersebut ada di transkrip pidato Prabowo sebelumnya.
"Ya berbeda antara Jokowi dan Prabowo. Kalau Jokowi kan pidato pakai teks, kalau tidak pakai teks kan kita lihat di berbagai wawancara Pak Jokowi terbata-bata, bahkan ketika doorstop Pak Jokowi dibisikin oleh menterinya yang ada di belakang jika tak bisa menjawab pertanyaan wartawan," ungkapnya.
Andre Rosiade menegaskan, gaya berpidato Jokowi tentu berbeda dengan Prabowo.
• Maruf Amin Sebut Yusril Sudah Tidak Sejalan dengan HTI
• Rafathar Tolak Berpacaran dan Menikah Ketika Dewasa, Sikap Nagita Slavina Jadi Sorotan
Pasalnya, Prabowo hanya diberikan sebuah poin-poin ketika akan berpidato dan mengembangkannya sendiri dari poin tersebut.
"Beliau sudah punya poin-pointers dan kemudian dikembangkan, berbeda ini antara Jokowi dan Prabowo," ucap Andre Rosiade.
Andre Rosiade menuturkan, soal polemik tampang Boyolali ini sebenarnya telah dijelaskan oleh Prabowo kala berada di GOR Bojonegoro beberapa waktu lalu.
"Bahwa beliau hanya bercanda untuk mencairkan suasana," tegas Andre Rosiade.
Tonton Juga:
Andre Rosiade mamaparkan, kala berpidato soal tampang boyolali masyarakat tampak tidak masalah.
Terjadinya masalah mengenai tampang boyolali karena adanya dugaaan pihak yang menggoreng isu tersebut.
"Masalah itu muncul karena digoreng dengan cara politik rasial dan kebencian sehingga berbahaya ini," papar Andre Rosiade.
"Bahkan kita tonton di Twitter, bagaimana seorang Bupati Boyolali yang juga pemenangan Jokowi mengatakan a**, yang merupakan perkataan vulgar," sambungnya.
Andre Rosiade mengatakan, adanya kejadian itu karena ada pihak yang menggoreng.
• Beredar Video Viral Pesawat Angkut 3 Ton Durian dan Bau Menyengat, Begini Tanggapan Sriwijaya Air
• TERPOPULER: Jadi Istri Irwan Mussry, Maia Estianty Ungkap Perbedaan Suaminya: Enggak Kelihatan Kan?
"Masyarakat perlu tahu nih, dari Oktober 2017 - 2018 survei dia stuck hanya 40 persen," tegas Andre Rosiade.
Hasil survei tersebut berbeda dengan Prabowo yang telah meningkatkan dari 25 persen menjadi 35 persen selama dua bulan kebelakang.
"Mulailah muncul kepanikan, politikus sontoloyo, politik kebohongan bahkan Pak Jokowi mengaku 'bapak dan ibu saya orang Boyolali'. Padahal 5 bulan lalu Pak Jokowi mengaku bapak dari Karang Anyar dan ibunda dari Boyolali. Tiba-tiba bermain playing victim, kemungkinan ya," ucap Andre Rosiade.
Follow Juga:
Kemungkinan adanya permainan playing victim itu akan terus dilakukan.
Berdasarkan penelusuran TribunJakarta.com, Playing victim adalah menempatkan diri sebagai korban dalam suatu permasalahan.
"Padahal kan sama dengan Kaesang bicara mengenai wong ndeso," tutur Andre Rosiade.
Meski berbicara pakai kata ndeso, menurut Andre Rosiade, peristiwa tersebut tak digoreng oleh sejumlah pihak karena Kaesang bukanlah seorang calon presiden.
Peristiwa itu tentu berbeda dengan polemik tampang boyolali saat ini yang dikatakan Andre Rosiade digoreng oleh sejumlah pihak.
Digorengnya isu tampang boyolali itu karena Prabowo dianggap sebagai calon presiden yang membahayakan Jokowi.
• 8 Tahun Pacari Desy Ratnasari, Irwan Mussry Tunggu 10 Tahun Demi Nikahi Maia Estianty
• Fakta Jaksa Dodi Junaidi Korban Lion Air PK-LPQ, Cari Pesawat Pertama Demi Upacara Sumpah Pemuda
"Pak Prabowo calon presiden yang membahayakan pertahana," katanya Andre Rosiade.
Diketahui, Kaesang Pangarep sempat berbicara mengenai kata wong ndeso di vlog #BapakMintaProyek yang diunggah ke akun YouTube miliknya.
Adanya kata tersebut yang dilontarkan Kaesang Pangarep sempat membuatnya dilaporkan oleh polisi.
Namun, polisi tak menindaklanjutinnya karena dianggap tak ada unsur pidana.
"Saya tegaskan (laporan) itu mengada ada. Ya, laporannya mengada-ada. Ya kami tidak akan tindak lanjuti laporan itu," kata Wakil Kepala Polri Komjen Syafruddin, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (6/7/2017).