Fuzhou China Open 2018

Fuzhou China Open: 5 Wakil Indonesia Kalah Hari Pertama, Ginting dan Christie Main, Ini,Jadwalnya

Lima wakil Indonesia yang bertanding di Fuzhou China Open 2018 tumbang di babak pertama. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo lolos

Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Muhammad Zulfikar
Badminton Indonesia
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat tampil pada partai semifinal Denmark Open 2018 yang berlangsung pada Sabtu (20/10/2018) dini hari WIB. 

Ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo juga sukses melangkah ke babak perdelapan final Fuzhou China Open 2018 usai menang mudah wakil Taiwan.

Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengalahkan Lee Jhe-Huei/Lee Yang dua set langsung 21-13, 21-16 dalam tempo 25 menit.

Adapun pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri) lebih dulu mengamankan tempat mendapat bye pada babak kesatu.

3. Berry/Hardianto Akui Sering Error Sendiri saat Lawan Wakil Malaysia

Berry Angriawan/Hardianto, tidak menampik jika salah satu penyebab kekalahan mereka pada babak pertama turnamen Fuzhou China Open 2018 adalah kesalahan yang mereka buat sendiri.

Dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia, Berry/Hardianto membenarkan jika mereka sering melakukan kesalahan sendiri saat menghadapi Tan Wee Kiong/Goh V Shem (Malaysia) di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China, Selasa (6/11/2018).

Berry/Hardianto bahkan mengakui kepanikan yang dialami di lapangan membuat mereka gagal mempertahankan keunggulan atas Goh/Tan pada awal gim pertama.

"Kami sudah bisa unggul di game pertama, tetapi kami kurang tenang dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Saat bisa menyamakan kedudukan lagi, kami malah kurang tenang lagi," ujar Hardianto yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

Menang Dramatis, Owi/Butet Lolos ke Babak Kedua Fuzhou China Open 2018

Hari Pertama Fuzhou China Open 2018: Fajar/Rian Tumbang Dua Set Langsung

Fuzhou China Open; 16 Wakil Indonesia, Christie Jaga Pola Makan, Permainan Ginting Sudah Terbaca

Pada awal gim pertama, Berry/Hardianto sebenarnya sudah unggul tujuh poin ketika memimpin 7-1 atas Goh/Tan, tetapi perlahan-lahan keunggulan tersebut tersusul.

Goh/Tan akhirnya menyamakan kedudukan menjadi 8-8 dan persaingan ketat pun dimulai hingga akhir gim pertama.

"Lawan tidak mudah melakukan kesalahan sendiri. Kekalahan tadi lebih dari faktor kami yang banyak kesalahan sendiri," kata Berry menimpali.

"Sudah unggul jauh, tetapi pengembalian kami banyak yang mengambang dan kami banyak mengarahkan bola ke atas, sehingga mudah untuk diserang lawan," ucap dia melanjutkan.

Berry menjelaskan jika kondisi di lapangan membuat mereka panik dan malah menampilkan permainan yang monoton dan mudah terbaca lawan.

"Pengembalian kurang baik seperti tanggung itu penyebabnya karena kurang tenang dan tidak bisa kontrol. Jadi panik dan arah pengembaliannya tidak tepat," kata Berry mengimbuhi.

"Selain ketenangan, secara teknik kami harus memperbaiki bola sambungannya, harus lebih variatif," ucap Berry.

Halaman
123
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved