Polemik Tampang Boyolali, Rocky Gerung Emosi dan Bandingkan Sikap Agus Salim Diejek Sebagai Kambing
Polemik tampang Boyolali, Rocky Gerung emosi dan membandingkan sikap Agus Salim saat diejek sebagai kambing.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi soal isu tampang Boyolali dan sontoloyo yang sempat menjadi perhatian publik ketika menjelang Pilpres 2019.
Saat menjadi narasumber di Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa malam (6/11/2018) mengatakan, dengan adanya tahun politik seperti saat ini maka bahasan tampang Boyolali dan sontoloyo menjadi hal yang normal.
"Sangat normal karena didalam tahun politik, seharusnya semua sekrup politik dilonggarin bukan dikencangkan," ucap Rocky Gerung.
"Supaya kita lega menerima cacian dan cercaan yang sebenarnya tidak dimaksudkan dengan niat karena memang momentum politik selalu bahkan semua kalimat harus dianggap politicaly correct," sambungnya.
Rocky Gerung pun memberikan sebuah contoh dari pernyataannya tersebut.
"Misalnya saja Karni Ilyas ini punya tampang Boyolali atau sontoloyo gitu? Tapi dia baru bilang tadi pilih boyolali atau sontoloyo, faktanya dia dapat award 4 kali, jadi enggak ada soal," ungkapnya.
Rocky Gerung mengungkapkan, hal berbahaya bisa saja terjadi ketika diseriuskan dan mencarikan delik.
• Fuzhou China Open: 5 Wakil Indonesia Kalah Hari Pertama, Ginting dan Christie Main, Ini,Jadwalnya
• Dilaksanakan Hari Ini, Begini Bacaan Niat Sholat Rebo Wekasan atau Sholat Tolak Bala Serta Artinya
"Itu kan kelihatan memang ya enggak paham sama politik, tinggalkan soal delik itu. Ini yang menunjukkan sedikit-sedikit hate speech," papar Rocky Gerung.
Tak hanya itu, Rocky Gerung juga menyoroti Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter yang sempat mendapatkan sebuah olok-olokan.
"Jimmy Carter diolok-olok sebagai Jimmy Who karena dia dianggap orang kampung, tukang kacang berasal dari Georgia. Jadi dihina biasa aja," tegas Rocky Gerung.
Follow Juga:
"Ya itu contoh biasa. Sebenarnya ledekkan di politik Indonesia justru menimbulkan kemampuan mengolah kembali dan jadi permainan retorik aja," lanjutnya.
Rocky Gerung terlihat geram dan emosi ketika memberikan berbagai contoh peristiwa ledekkan yang didapatkan sejumlah pihak.
Rocky Gerung bahkan membandingkan sikap Agus Salim ketika diejek sebagai kambing di sebuah forum diskusi.
Menurut Rocky Gerung, ledekkan tersebut didapatkan Haji Agus Salim karena memelihara jenggot dan kumis.
• Kaesang Pilih Jualan Pisang Saat Dituding Pegang Bendera PKI, Gibran Rakabuming: Minimal Tes DNA Lah
• Berawal Melaksanakan Nazar atas Kekalahan Ahok, Rizieq Shihab Dikabarkan Ditangkap di Arab Saudi
"Dia lagi berpidato, ngasih presentasi...lalu dari pojok sana ada yang meledek dia 'mbe..mbe' karena wajahnya kaya kambing pakai jenggot," kata Rocky Gerung.
Meski demikian, Agus Salim kala itu tak membentak sosok yang meledeknya tersebut.
"Agus Salim cuma bilang gini 'Setau saya, saya diundang di forum manusia. Mengapa ada binatang di pojok sana?' kan kemampuan itu yang mau kita investasikan ke dalam politik Indonesia hari ini," tegas Rocky Gerung.
Tak hanya itu, Rocky Gerung juga menyoroti kata dungu yang kerap kali digunakannya dan ia mendapatkan cercaan.
Rocky Gerung mengatakan, kata dungu saat ini sudah tak perlu dipakainya lagi karena tidak ada nilainya lagi dibandingkan kata sontoloyo yang diucapkan presiden.
• Fakta Jaksa Dodi Junaidi Korban Lion Air PK-LPQ, Cari Pesawat Pertama Demi Upacara Sumpah Pemuda
• Rafathar Tolak Berpacaran dan Menikah Ketika Dewasa, Sikap Nagita Slavina Jadi Sorotan
"Jadi ini semua harus kita anggap biasa, enggak ada urusan dengan hate speech. Hate speech itu ucapan berdasarkan latar belakang sejarah," ucap Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengucapkan jika saat ini lebih banyak politikus yang fokus diantara tampang Boyolali dan sontoloyo untuk menaikkan elektabilitas calon presiden masing-masing.
Hal tersebut dikatakan Rocky Gerung sebagai hal konyol.
"Saya bandingkan Pak Jokowi menyebut sontoloyo, orang menganggap biasa aja tapi Pak Jokowi mengucapkan dengan mimik agak tegang. Sedangkan Pak Prabowo ketika mengucapkan tampang Boyolali dengan mimik hura-hura. Jadi orang melihat politik kita tinggal memilih antara hura-hura atau agak tegang," beber Rocky Gerung.
Simak Videonya: