AR Baswedan Diberi Gelar Pahlawan: Jurnalis Militan yang Nekat Sembunyikan Dokumen Kemerdekaan
Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan diberi gelar Pahlawan Nasional. Ia merupakan jurnalis militan dan nekat, kakek dari Anies dan Novel Baswedan.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Muhammad Zulfikar
Ia aktif dalam gerakan pemuda peranakan Arab untuk berperang melawan Belanda.
Pada gerakan itu AR Baswedan menyiapkan beberapa pemuda Arab untuk melakukan pelatihan fisik seperti semi militer di barak-barak untuk mempersiapkan pertempuran.
Perjuangannya tak hanya melawan penjajahan Belanda, namun juga Jepang.
Hal itu tertuang pada buku Biografi A.R. Baswedan, Membangun Bangsa, Merajut Keindonesiaan karya Suratmun dan Didi Kwartanada tahun 2014.
Suratmun dan Didi menyebut AR Baswedan pernah ditahan pada masa pendudukan Jepang, tepatnya pada tahun 1942.
3. Sembunyikan dokumen kemerdekaan Indonesia
Menjelang kemerdekaan, AR Baswedan mengorbankan keselamatan dirinya.
Ia merupakan orang yang membawa dokumen pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Mesir pada tahun 1948.
Pada buku Diplomasi RI di Mesir dan Negara-Negara Arab pada Tahun 1947 karya Suranta Abdul Rahman tahun 2007 dikisahkan, AR Baswedan sempat kesusahan membawa dokumen tersebut.
Bagaimana tidak, semua bandara di kota besar, termasuk Jakarta, sudah dikuasai tentara Belanda dan Sekutu.
Tak ada satupun yang lolos dari pantauan keduanya.
Beberapa sumber menyebut, AR Baswedan berhasil lolos dari penjagaan Belanda dan Sekutu lantaran dokumen tersebut ia sembunyikan di kaos kakinya.
Atas kenekatan dan kelihaiannya itu, Indonesia bisa mendapatkan pengakuan sebagai negara secara penuh, baik secara de jure maupun de facto.
• Penyelam Evakuasi Lion Air Meninggal Dunia, Dikenal Peduli Lingkungan dan Pahlawan Kemanusiaan
• Noda Darah dan Cincin Kawin Jadi Saksi Perjuangan Pahlawan Revolusi Saat G30S PKI
• G30S PKI, Mengenang Kesaktian Pancasila Lewat Kemegahan Tugu Pahlawan Revolusi
4. Pendakwah
AR Baswedan bersekolah di Hadramaut School di Surabaya.